Sukses

6 Pernyataan Sikap Sherina Munaf soal Viral Anjing Canon Tewas di Kabupaten Aceh Singkil

Anjing bernama Canon tewas diduga akibat kehabisan napas setelah "diciduk" Satpol PP Kabupaten Aceh Singkil. Sherina Munaf bereaksi.

Liputan6.com, Jakarta Nama Canon menembus trending topic Twitter Indonesia beberapa hari lalu. Sabtu (23/10/2021) giliran Aceh trending di medsos. Rupanya keduanya punya keterkaitan. Canon adalah nama anjing yang tewas setelah “diciduk” aparat Satpol PP Aceh Singkil.

Dugaan penyiksaan hewan atas nama wisata halal ini panen kecaman dari kalangan pencinta satwa termasuk Sherina dan Manohara. Pelantun “Pergilah Kau” meluapkan keresahan di medsos. Ia mengaku stres membayangkan nasib Canon yang tak berdaya.

Eh diburu, disiksa dan tewas oleh tangan-tangan aparat berseragam, utk alasan apakah? Wisata halal? Kalau sampai iya demi itu, apakah halal = menghalalkan segala cara?” ujar Sherina di akun Twitter terverifikasinya, pekan ini.

Beberapa warganet berpola pikir sempit balik menyerang balik Sherina dengan “berdeklamasi” tentang sejumlah kasus kemanusiaan. Laporan khas Showbiz Liputan6.com merangkum 6 pernyataan sikap bintang film Petualangan Sherina merespons nasib Canon di Aceh Singkil.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Dikarungi Sampai Lemas

Kecaman Sherina dilontar di jagat maya pada Sabtu (23/10/2021). Ia membayangkan derita Canon yang disiksa hingga kehabisan napas tanpa tahu “kebijakan” macam apa yang terjadi di sekitarnya.

Seekor anjing yang sepanjang hidupnya percaya manusia yang ketika didatangi aparat keji itu ekornya melambai-lambai ramah, ternyata detik-detik terakhirnya adalah dikarungi ampai lemas dan akhirnya tewas. Demi agenda egois manusia yang berseragam,” cuitnya.

3 dari 7 halaman

2. Protect The Voiceless

Sherina lantas mempertanyakan sampai kapan manusia Indonesia lupa adab dan sok berkuasa hingga tega memperlakukan makhluk ciptaan Tuhan lainnya seperti benda sebagaimana dialami Canon.

Apalagi ini HEWAN PELIHARAAN seseorang. The greatest privilege of having A VOICE is to PROTECT the VOICELESS. Kalau kamu resah karena ini, SPEAK UP,” Sherina mengimbau.

4 dari 7 halaman

3. Mata Belum Seterbuka Itu

Tak lama setelahnya, Sherina kebanjiran kiriman gambar anjing-anjing di pasar Tomohon yang dijual untuk dimakan. Warganet lantas mempertanyakan di mana Sherina saat kejadian ini ramai di bahas. Putri Triawan Munaf mengaku kala itu matanya belum terbuka.

Itu video tahun 2018, mata saya belum seterbuka itu mengenai animal welfare. Kalo gw punya superpower pengennya juga bisa nyelametin SEMUANYA. Sekarang yang SEDANG terjadi adalah ANJING PELIHARAAN seseorang diambil paksa sampai mati,” tulisnya.

5 dari 7 halaman

4. Tidak Selalu di Medsos

Seperti biasa, netizen +62 nyinyir bahkan balik menyerang pemilik album Tuna. “Ah enggak pernah di lapangan, bisanya koar-koar tanpa data,” begitu salah satu kritik kepada Sherina. “Harus sama-sama adil dong bersuara untuk semua,” imbuh yang lain.

Sherina merespons, “YA PENGEN bisa menyelamatkan semuanya. Tapi saya hanya SATU ORANG. Daripada menunjuk karena menurutmu saya KURANG adil dalam bersuara, ya tolong IKUT bantu bersuara, demi perubahan yang lebih baik. Kenapa nunggu nunjuk saya saja?

6 dari 7 halaman

5. Ironisnya…

Sherina lantas membagikan sebuah ironi yang mestinya mengetuk hati nurani masyarakat. Hewan entah itu dianggap najis atau tidak, patut disayangi dan dihargai hak hidupnya.

Ironisnya: Apakah dengan bersuara seperti ini akan mengembalikan nyawa Canon atau anjing2 lainnya? Tidak. Tapi kita bisa mencegah hal2 seperti ini di masa depan dengan bersuara,” Sherina mencuap.

7 dari 7 halaman

6. Bukan Generalisasi Sebuah Daerah

Sherina membantah tudingan bahwa omelannya di medsos mengarah pada daerah atau agama tertentu. “Ini bukan soal generalisasi sebuah daerah, ataupun soal agama,” ia mengingatkan.

Ini soal KESEJAHTERAAN HEWAN yang di mana hewan ini dipelihara dari kecil dan diambil PAKSA hingga tewas. Kami di sini bersuara demi keadilan Canon, pemiliknya, dan anjing2 di bagian INDONESIA manapun,” pungkas Sherina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.