Rayakan Hari Lahir Whitney Houston, Ini 6 Hit Besar Sang Diva Yang Meninggal Februari 2012

Inilah pintu gerbang Whitney Houston menjadi diva kelas dunia. Banyak kritikus menyebut “Saving All My Love for You” standar emas produksi lagu yang merefleksikan kemerduan vokal dan bagaimana single perdana sebuah album semestinya dibuat.

Memuncaki tangga lagu Billboard Hot 100 selama sepekan, karya Michael Masser dan Gerry Goffin ini mengantar Whitney Houston meraih Grammy Award Penyanyi Pop Wanita Terbaik. Masih jadi tanda tanya mengapa ia tak dapat nominasi Pendatang Baru Terbaik.

Ada cerita di balik lagu ini. Pendiri Arista Record, Clive Davis, menentang keinginan Whitney Houston menjadikan “Greatest Love of All” salah satu materi di album debutnya. Sikap sang produser melunak setelah Whitney dan Michael Masser membujuk.

Dengan catatan, lagu ini tidak boleh mengisi side A. Lagu bagus ditaruh di trek ke berapa pun akan tetap bersinar. Itu terjadi pada “Greatest Love of All,” yang melampaui pencapaian “Saving All My Love for You.” Ia tiga minggu duduk di singgasana teratas Billboard Hot 100.

Seorang kritikus mengulas, mendengarkan “I Wanna Dance With Somebody (Who Loves Me)” kayak menonton TV tapi kontrol warnanya diutak-atik orang lain alias enggak asyik. Kritikus boleh berkoar, namun nasib sebuah lagu tetap ditentukan pendengar.

Lagu ini meraih Piala Favorite Pop/Rock Single di American Music Awards dan Penyanyi Pop Wanita Terbaik Grammy Award. Pada 2015, sebuah jajak pendapat di Inggris menempatkan nomor rancak ini di urutan kelima dalam daftar lagu dansa paling asoy.

Gagal memuncaki Billboard Hot 100 tak membuat pamor karya David Foster ini luntur. Dalam ulasannya untuk untuk AllMusic, Stephen Thomas Erlewine menyebut “I Have Nothing” lagu pop kelas satu yang mempresentasikan vokal Whitney di fase terbaiknya.

Ia melenggang ke bursa Oscars kategori Lagu Tema Film Terbaik meski kalah dari “A Whole New World.” “I Have Nothing” mengantar album soundtrack The Bodyguard terjual 45 juta keping di seluruh dunia. Terlaris sejagat. Belum ada yang menandingi hingga kini!

Mulanya ditulis dan dinyanyikan Dolly Parton namun versi Whitney Houston meledak. “I Will Always Love You” berada di puncak Billboard Hot 100 selama 14 minggu. Melansir mtv.com, lagu ini memegang rekor sebagai single terlaris penyanyi wanita dalam sejarah.

Februari 2012, kala Whitney Houston wafat, “I Will Always Love You” menembus tiga besar Billboard Hot 100. Ia mengantar Whitney Houston meraih Piala Grammy Album Tahun Ini, Rekaman Tahun Ini, dan Penyanyi Pop Wanita Terbaik. And iiiiiiii iyaaa…

Ini bukan sekadar lagu, melainkan momen besar yang tak akan terulang kali kedua. “When You Belive” yang merupakan soundtrack film animasi The Prince of Egypt mengawinkan vokal karismatik Whitney Houston dan lengkingan paten Mariah Carey.

Karya Stephen Schwartz ini meraih Piala Oscar Lagu Tema Film Terbaik, mengalahkan empat kandidat lain termasuk hit bombastis “I Don’t Wanna Miss A Thing” dari Aerosmith. Wow!