Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor Lagi

Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi) mengingat indeks Dow Jones dan S&P 500 melonjak ke level tertinggi. Kenaikan indeks saham tersebut dipicu tingginya prediksi produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal III 2013.

Seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (21/12/2013), indeks saham Dow Jones menguat 42,06 poin atau 0,26% menjadi 16.221,14. Sementara itu, indeks saham S&P menguat 8,71 poin atau 0,48% menjadi 1.818,31.

Tak hanya itu, indeks saham Nasdaq melonjak 46,61 poin atau 1,15% menjadi 4.104,74. Dengan begitu, indeks saham Nasdaq menembus level tertinggi dalam 13 tahun terakhir.

Selama sepekan, tiga indeks saham bursa AS naik masing-masing 3%, 2,4%, dan 2,6%. Pekan ini, Wall Street merayakan keputusan Bank Sentral AS (The Fed) untuk mengurangi dana stimulusnya sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 75 miliar pada bulan depan.

Sejauh ini, tingkat pertumbuhan ekonomi AS berada di atas prediksi pasar. Selain itu, langkah yang diambil The Fed menjadi tanda bahwa negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu tengah mengalami laju pemulihan yang lebih cepat dari sebelumnya dan menjadi sentimen positif bagi para investor.

Produk domestik bruto (PDB) AS tercatat meningkat 4,1% pada kuartal ke-3 sebelum penghentian operasional pemerintah (shutdown AS) terjadi selema 16 hari. Departemen Perdagangan menyatakan, angka tersebut lebih tinggi dari prediksi pada para analis yang mengatakan ekonomi AS tumbuh di level 2,5%.

Sementara itu, terdapat kemerosotan dalam proses kegiatan manufaktur sebesar 3%. Namun kondisi tersebut tidak mempengaruhi ekonomi AS secara keseluruhan.

"Anjloknya kegiatan pabrik regional di AS hanya sementara dan sebagian besar karena cuaca buruk. Perusahaan-perushaan tetap sangat optimis pada pertengahan 2014, meskipun regulasi dan kebijakan fiskal masih tidak pasti," terang Wakil Gubernur Bank Sentral Kansas Chad Wilkerson. (Sis/Ndw)