Sukses

LIVE

IHSG Hari Ini 17 Oktober 2025 Anjlok 2,57%, Tinggalkan Posisi 8.000

Ada 598 saham melemah sehingga bebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat, (17/10/2025).

Diterbitkan 17 Oktober 2025, 18:14 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam pada perdagangan saham Jumat (17/10/2025). Seluruh sektor saham kompak tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup anjlok 2,57% ke posisi 7.915,65. Indeks LQ45 terpangkas 0,98% ke posisi 772,34. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.140,59 dan level terendah 7.854,30. Sebanyak 598 saham memerah sehingga menekan IHSG. 116 saham menguat dan 94 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.682.374 kali dengan volume perdagangan saham 40,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 28,6 triliun. Transaksi saham yang signifikan ini juga tak lepas dari transaksi saham CASA yang signifikan di pasar negosiasi. Transaksi harian saham CASA mencapai Rp 2,8 triliun. Saham CASA ditransaksikan sebanyak empat kali dengan harga saham Rp 1.050 per saham. Total volume perdagangan saham tercatat 26.719.000 saham. Harga saham CASA berada di level tertinggi Rp 1.035 dan terendah Rp 1.050 per saham. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.576.

Seluruh sektor saham merosot. Sektor saham teknologi susut 5,25%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi turun 5,02%, sektor saham transportasi melemah 4,18%, sektor saham infrastruktur terpangkas 3,41%. Lalu sektor saham basic turun 2,36%, sektor saham industri merosot 2,42%, sektor saham consumer nonsiklikal tergelincir 2,27%.

Selanjutnya sektor saham siklikal terpangkas 2,61%, sektor saham kesehatan melemah 0,07%, sektor saham keuangan terperosok 0,89%, sektor saham properti turun 0,26%.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Jelang akhir pekan ini, saham GZCO merosot 7,11% ke posisi Rp 366 per saham. Harga saham GZCO dibuka turun empat poin ke posisi Rp 390 per saham. Saham GZCO berada di level tertinggi Rp 450 dan terendah Rp 356 per saham. Total frekuensi perdagangan 121.722 kali dengan volume perdagangan 13.253.385 saham. Nilai transaksi Rp 546,8 miliar.

Harga saham HRTA susut 8,48% ke posisi Rp 1.510 per saham. Harga saham HRTA dibuka naik 45 poin ke posisi Rp 1.695 per saham. Saham HRTA berada di level tertinggi Rp 1.970 dan terendah Rp 1.430 per saham. Total frekuensi perdagangan 42.453 kali dengan volume perdagangan 2.300.239 saham. Nilai transaksi Rp 386,7 miliar.

Saham BWPT susut 14,69% ke posisi Rp 151 per saham. Harga saham BWPT dibuka turun tiga poin ke posisi Rp 174 per saham. Saham BWPT berada di level tertinggi Rp 179 dan terendah Rp 151 per saham. Total frekuensi perdagangan 45.638 kali dengan volume perdagangan 13.487.968 saham. Nilai transaksi Rp 220,6 miliar.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham BLUE naik 24,64%
  • Saham KONI naik 18,75%
  • Saham SOSS naik 16,82%
  • Saham GOLD  naik 16,78%
  • Saham PSAB naik 15,45%

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MLPT turun  15%
  • Saham POLU turun 15%
  • Saham PGUN turun 14,99%
  • Saham MBTO turun 14,97%
  • Saham FUTR turun 14,85%

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 1,2 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 1 triliun
  • Saham PSAB senilai Rp 930,5 miliar
  • Saham CDIA senilai Rp 897,9 miliar
  • Saham WIFI senilai Rp 896,9 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham DADA tercatat 134.750 kali
  • Saham GZCO tercatat 121.722 kali
  • Saham PSAB tercatat 107.321 kali
  • Saham CDIA tercatat 101.504 kali
  • Saham CBRE tercatat 89.368 kali
4 dari 4 halaman

Sentimen IHSG

Dalam tim riset Phintraco Sekuritas menyebutkan, IHSG melemah di tengah meningkatnya risiko global akibat meningkatnya ketegangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, government shutdown di AS yang berkepanjangan.

"Serta profit taking lanjutan terhadap saham-saham konglomerasi yang sebelumnya telah menguat signifikan dan menjadi penopang penguatan indeks,” demikian disebutkan dalam tim riset Phintraco Sekuritas, seperti dikutip dari Antara.

Dari dalam negeri, adanya rencana dari otoritas mengenai ketentuan free float baru dan penindakan tegas terhadap penggoreng saham, mendorong terjadinya profit taking terhadap saham-saham yang telah mengalami kenaikan signifikan.

Data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal III-2025, di luar investasi di sektor keuangan dan migas, turun 8,9 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp212 triliun, setelah pada kuartal II-2025 turun 6,95 persen (yoy).

Pada pekan depan, pelaku pasar menantikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang menurut konsensus akan turun 25 bps menjadi 4,5 persen. Selain itu akan dirilis data pertumbuhan kredit bulan September dan data M2 Money Supply September 2025.

EnamPlus