Sukses

IHSG Berpotensi Menghijau, Tengok Pilihan Saham Hari Ini 17 April 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.045,6.958 dan level resistance di 7.238,7.298 pada perdagangan Rabu, 17 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (17/4/2024). IHSG berpotensi naik ke rentang area 7.214-7.306.

IHSG melemah 1,68 persen ke posisi 7.164 disertai dengan munculnya volume penjualan pada Selasa, 16 April 2024.

Dengan demikian, menurut analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG pun menimbulkan ada gap pada rentang 7.188-7.239.

Ia mengatakan, dengan level support 7.099 yang sudah ditembus, saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada akhir wave A dari wave (2). “Sehingga pergerakan IHSG berpeluang untuk menguat membentuk wave B ke rentang area 7.214 hingga 7.306,” kata dia.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.045,6.958 dan level resistance di 7.238,7.298.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas pada Rabu pekan ini. IHSG akan berada di level support dan level resistance di 7.100-7.200.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dan breakdown support garis moving average (MA) 100 harian dengan runaway gap disertai volume tetapi dengan bullish volume.

“Selama bertahan di atas garis MA200, berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA (50,100),” tutur dia.

Akan tetapi, jika tidak mampu breakout resistance garis MA 100, Wafi menuturkan, IHSG berpeluang kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA 200.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.050-7.250,” kata dia.

Rekomendasi Saham

Untuk pilihan saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness

Saham INCO menguat 7,32% ke 4.400 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, elama masih mampu berada di atas 4.180 sebagai stoplossnya, posisi INCO saat ini diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 1, sehingga INCO masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 4.260-4.360

Target Price: 4.560, 4.830

Stoploss: below 4.180

 

2.PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) - Buy on Weakness

Saham INKP menguat 1,57% ke 9.725 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan INKP pun masih mampu berada di atas MA20.

"Selama masih bergerak di atas 9.300 sebagai stoplossnya, posisi INKP saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [c]," kata dia.

Buy on Weakness: 9.500-9.675

Target Price: 10.100, 10.450

Stoploss: below 9.300

 

3.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness

Saham MDKA menguat 9,92% ke 2.880 disertai dengan munculnya volume pembelian.

Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi MDKA sedang berada di akhir wave (iii) dari wave [c], sehingga penguatannya cenderung terbatas dan rawan terkoreksi untuk membentuk wave (iv). "Manfaatkan koreksi MDKA untuk BoW," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 2.570-2.800

Target Price: 2.950, 3.070

Stoploss: below 2.420

 

4. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) - Spec Buy

Saham TOBA menguat 3,20% ke 258 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Selama TOBA mampu berada di atas 242 sebagai stoplossnya, posisi TOBA diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii], sehingga TOBA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Spec Buy: 250-256

Target Price: 272, 298

Stoploss: below 242

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 16 April 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Selasa (16/4/2024) didorong sentimen global. IHSG meski melemah usai libur Lebaran, transaksi harian saham tembus Rp 23 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 1,68 persen ke posisi 7.164,80. Indeks LQ45 tergelincir 2,95 persen ke posisi 935,34.  Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Usai libur Lebaran 2024, IHSG berada di level tertinggi 7.285,78 dan terendah 7.066. Sebanyak 457 saham melemah sehingga menekan IHSG. 165 saham menguat dan 175 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.819.276 kali dengan volume perdagangan 24,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 23 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.170.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah kecuali sektor saham energi naik 2,32 persen dan sektor saham basic menguat 2,39 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, transaksi harian saham mencapai Rp 23 triliun seiring perdagangan hari pertama setelah libur panjang Lebaran 2024. “Ditambah dapat kita cermati outflow pada emiten-emiten bigcap terutama perbankan dan inflow ke emiten energi dan basis materials,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Herditya menambahkan, aliran dana masuk ke saham emiten energi dan basic materials atau bahan baku seiring harga komoditas dunia. “Seperti yang kita ketahui dengan memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah berimbas kepada kenaikan harga komoditas,” kata dia.

Seiring pergerakan saham emiten energi dan basic material, Herditya menuturkan, sejumlah saham yang dapat dicermati antara lain saham MAHA, saham DOID, ELSA, MBMA, dan saham HRTA.

 

4 dari 4 halaman

Sentimen yang Bayangi IHSG

Selain itu, menurut tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Bursa Asia melemah akibat meningkatnya ancaman geopolitik di Timur Tengah yang mengangkat harga minyak dan emas global.

Dikutip dari Antara, di sisi lain, penjualan ritel Amerika Serikat (AS) periode Maret 2024 tumbuh 0,7 persen month to month (mtm), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 0,9 persen (mtm), tetapi lebih besar dibandingkan perkiraan pasar yang hanya sebesar 0,3 persen (mtm).

"Dengan demikian, meningkatnya ancaman geopolitik dan membaiknya penjualan retail AS yang di atas prediksi menyebabkan inflasi global sangat mungkin terjadi dan perkiraan pemangkasan tingkat suku bunga AS yang awalnya akan terjadi pada Juni 2024 mundur menjadi pada September 2024, dengan mempertimbangkan berbagai risiko tersebut,” demikian mengutip riset tersebut.

Di sisi lain, China mulai pulih dengan GDP kuartal I-2024 tumbuh 5,3 persen year on year (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 5,2 persen (yoy), atau melampaui ekspektasi pasar yang hanya sebesar 5 persen (yoy), sehingga meningkatkan kepercayaan pasar terhadap perekonomian China yang sebelumnya dilanda krisis properti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini