Sukses

IHSG Menghijau Sambut Akhir Pekan, Investor Asing Beli Saham Rp 309 Miliar

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 6.826,61 dan level terendah 6.764,67 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Jumat (3/11/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,55 persen ke posisi 6.788,85. Indeks LQ45 bertambah 0,58 persen ke posisi 904,14. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.826,61 dan level terendah 6.764,67. Sebanyak 327 saham menguat sehingga angkat IHSG. 217 saham melemah dan 209 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.062.748 kali dan volume perdagangan 25,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.728.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham siklikal susut 0,29 persen sektor saham kesehatan merosot 1,46 persen.

Sementara itu, sektor saham energi bertambah 1,55 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic menguat 0,55 persen, sektor saham industri bertambah 0,66 persen, dan sektor saham nonsiklikal menanjak 0,64 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 1,17 persen, sektor saham properti melesat 0,41 persen, sektor saham teknologi mendaki 1,37 persen, sektor saham infrastruktur menguat 1,3 persen dan sektor saham transportasi melesat 0,14 persen.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi beli saham Rp 309,60 miliar. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 14,14 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham BKDP melesat 34,55 persen
  • Saham BSML melesat 21,05 persen
  • Saham BMAS melesat 20,65 persen
  • Saham SGER melesat 15,50 persen
  • Saham GLVA melesat 14,17 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham NATO merosot 24,64 persen
  • Saham GOLD merosot 24,50 persen
  • Saham CARE merosot 24,44 persen
  • Saham SULI merosot 15,87 persen
  • Saham MPRO merosot 13,85 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham GOTO tercatat 56.873 kali
  • Saham CHEM tercatat 32.020 kali
  • Saham INET ercatat 22.994 kali
  • Saham STRK tercatat 21.503 kali
  • Saham KPIG tercatat tercatat 21.371 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham GOTO senilai Rp 913,9 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 642,8 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 538,9 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 314,7 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 304,5 miliar
3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada akhir pekan ini seiring investor mengakses data baru untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kesehatan aktivitas bisnis di wilayah tersebut.

Dikutip dari CNBC, sektor jasa China berkembang sedikit lebih cepat pada Oktober dengan indeks manajer pembelian jasa Caixin pada 50,4, tepat di atas posisi September di kisaran 50,2.

Aktivitas sektor swasta Hong Kong alami kontraksi pada Oktober seiring dengan menurunnya bisnis baru, termasuk bisnis dari China, menurut survei yang dilakukan oleh S&P Global.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 2,5 persen pada penutupan perdagangan Jumat pekan ini. Sementara itu, indeks CSI 300 naik 0,84 persen ke posisi 3.584,14, dan hentikan penurunan dalam tiga hari berturut-turut.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,08 persen ke posisi 2.368,34. Indeks Kosdaq bertambah 1,19 persen ke posisi 782,05. Di Australia, indeks ASX 200 melonjak 1,14 persen ke posisi 6.978,20. Sedangkan bursa saham Jepang libur.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 2 November 2023

Sebelumnya diberitakan, Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 2 November 2023. Hal ini seiring imbal hasil obligasi pemerintah AS yang merosot dan investor bertaruh bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dapat menaikkan suku bunga pada 2023.

Dikutip dari CNBC, Jumat (3/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 564,5 poin atau 1,7 persen ke posisi 33.839,08. Indeks Dow Jones mencatat kinerja terbaik sejak Juni 2023.

Indeks S&P 500 menguat 1,89 persen dan ditutup ke posisi 4.317,78, serta membukukan kinerja terbaik sejak April 2023. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan berturut-turut lebih dari 1 persen sejak Februari untuk pertama kali.

Indeks Nasdaq melesat 1,78 persen dan ditutup ke posisi 13.294,19. Indeks Nasdaq membukukan kenaikan terbaik sejak Juli 2023.

Selama sepekan, indeks S&P 500 mendaki 4,9 persen. Indeks Dow Jones bertambah 4,4 persen. Indeks Nasdaq melesat lebih dari 5 persen.

Reli bursa saham AS terjadi dengan 11 sektor saham S&P 500 berada di wilayah positif. Kenaikan dipimpin sektor energi dan real estat yang masing-masing mendaki 3,1 persen.

Imbal hasil obligasi menurun. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun sekitar 12 basis poin menjadi 4,66 persen. Hal ini terjadi setelah imbal hasil acuan mencapai 5 persen bulan lalu.

Data yang dirilis pada Kamis pagi menunjukkkan inflasi yang merosot dan melambatnya pasar tenaga kerja, menambah kepercayaan investor the Federal Reserve dapat selesai menaikkan suku bunga.

Di sisi lain, biaya tenaga kerja secara tak terduga turun pada kuartal III 2023. Klaim pengangguan mingguan meningkat menjadi 217.000, demikian disampaikan Departemen Tenaga Kerja AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini