Sukses

Kekayaan Pemilik Grup Djarum Hartono Bersaudara Kian Melambung, Bagaimana Kinerja Sahamnya?

Nilai kekayaan orang terkaya Indonesia mengalami kenaikan. Salah satunya Hartono bersaudara yang mencatat kekayaan USD 52 miliar dari periode Desember 2022 sebesar USD 47,7 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Pundi-pundi orang terkaya Indonesia saat ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan posisi tahun lalu. Melansir data Forbes, Hartono bersaudara masih bertahan di posisi puncak dengan kekayaan bersih saat ini mencapai USD 52 miliar.

Nilai kekayaan itu naik dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar USD 47,7 miliar. Hartono bersaudara terdiri dari duo Budi Hartono dan Michael Hartono. Secara individu, masing-masing menduduki peringkat kedua dan ketiga dengan kekayaan USD 26,6 miliar dan USD 25,4 miliar, menurut data Forbes Real Time Billionaire per 11 Mei 2023.

Keduanya hanya kalah dari bos Bayan Resources Tbk (BYAN), Low Tuck Kwong yang saat ini memiliki kekayaan USD 29,2 miliar. Kekayaan Lo Tuck Kwong juga telah naik signifikan dibandingkan Desember 2022 yang tercatat sebesar USD 12,1 miliar.

Bos Grup Djarum ini diketahui memiliki beberapa perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Antara lain, Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Supra Boga Lestari Tbk (RANC) atau Ranch Market, dan yang belum lama IPO yakni PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli.

Pada perdagangan Rabu, 10 Mei 2023, saham BBCA ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen ke posisi 8.925. Berdasarkan data RTI, frekuensi perdagangan saham BBCA tercatat sebanyak 11.265 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 45,5 juta lembar senilai Rp 406,05 miliar. Dalam sepekan harga saham BBCA terkoreksi 0,83 persen. Dalam satu tahun terakhir, harga saham BBCA masih naik 14,42 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pergerakan Saham BELI

Saham BELI juga menunjukkan pergerakan serupa, dan parkir di posisi 458. Frekuensi perdagangan saham BELI tercatat sebanyak 123 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 1,27 juta senilai Rp 479,25 juta. Dalam sepekan, harga saham BELI stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen. Harga saham BELI saat ini naik tipis dari harga IPO 450 per saham yang digelar pada Oktober 2022 lalu.

Sementara saham TOWR ditutup naik 1,49 persen ke posisi 1.025 pada perdagangan Rabu, 10 Mei 2023. Frekuensi perdagangan saham TOWR tercatat sebanyak 1.945 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 14,88 juta lembar senilai Rp 15,17 miliar. Dalam sepekan, harga saham TOWR naik 0,99 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham TOWR masih terkoreksi tipis 0,97 persen.

Saham RANC ditutup naik 0,71 persen ke posisi 710. Frekuensi perdagangan saham RANC tercatat sebanyak 17 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 15 ribu lembar senilai Rp 10,51 juta. Dalam sepekan, harga saham RANC turun 4,7 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham RANC terkoreksi 54,78 persen.

3 dari 4 halaman

Kekayaan Lim Hariyanto, Orang Kaya Tertua di Indonesia Sekaligus Pemilik Grup Harita Melonjak

Sebelumnya, kekayaan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pemilik Grup Harita melonjak, masuk jajaran 10 orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data Real Time Billionaires Forbes pada Jumat 24 Februari 2023, Lim Hariyanto terpantau berada pada peringkat ke-6 sebagai orang terkaya di RI.

Total kekayaannya mencapai USD 4,9 miliar atau sekitar Rp 74,35 triliun (kurs Rp 15.174 per USD). Posisinya kali ini mengungguli Bos CT Corp, Chairul Tanjung yang berada tepat di bawahnya atau di posisi ke-7 dengan kekayaan USD 4,8 miliar.

Peringkat Lim berada di bawah Prajogo Pangestu yang bertengger di posisi ke-5 dengan kekayaan USD 5,6 miliar. Melansir Forbes, Jumat (24/3/2023), Lim dan keluarganya memiliki saham mayoritas di produsen minyak sawit yang terdaftar di Singapura, Bumitama Agri yang perkebunannya berlokasi di Indonesia.

Grup Harita milik keluarga juga memiliki mayoritas perusahaan tambang bauksit yang terdaftar, Cita Mineral Investindo. Lonjakan kekayaan Lim seiring dengan aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) anak usaha Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel.

Pada aksi tersebut, perseroan mengincar dana segar USD 650 juta atau sekitar Rp 9,7 juta. Angka itu lebih rendah dari yang sebelumnya diajukan perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak-banyaknya Rp 15,11 triliun.

Dengan besaran dana yang diincar itu, Direktur Trimegah Bangun Tbk, Suparsin Darmo Liwan menyebutkan saham yang akan ditawarkan perseroan nanti berkisar 12-13 persen dari total saham yang disetor.

 

 

 

 

4 dari 4 halaman

IPO Anak Usaha Grup Harita

"Jadi yang diajukan kepada OJK itu jumlah sebanyak-banyaknya 18 persen dengan dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya Rp 15,11,” terang Suparsin dalam pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.

Semula, dalam prospektus IPO perseroan disebutkan bahwa Trimegah Bangun Persada akan melepas sebanyak-banyaknya 12,09 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu mewakili 18 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Adapun, harga penawaran berkisar antara Rp 1.220-Rp1.250 per saham.

Dengan demikian, Trimegah Bangun Persada semula diperkirakan bakal mengantongi dana Rp 14,75 triliun sampai dengan Rp 15,11 triliun dari IPO. Penawaran awal atau book building saham NCKL dimulai sejak Rabu, 15 Maret lalu dna akan berlangsung hingga 24 Maret 2023. Saham NCKL dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini