Sukses

Wall Street Melejit Berkat Saham Teknologi, Indeks Nasdaq Pimpin Penguatan

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 30 Maret 2023. Indeks S&P 500 menghijau seiring investor bertaruh krisis bank regional terburuk telah berlalu.

Dikutip dari CNBC, Jumat (31/3/2023), indeks S&P 500 bertambah 0,57 persen ke posisi 5.050,83. Indeks S&P 500 menyentuh level tinggi sejak 7 Maret 2023. Indeks Nasdaq bertambah 0,73 persen ke posisi 12.013,47. Hal ini seiring saham teknologi terus mendapatkan minat investor.

Indeks Dow Jones melesat 141,43 poin atau 0,43 persen ke posisi 32.859,03. Indeks volatilitas Cboe, indeks yang mengukur kecemasan investor mencatat indeks sentuh level 19 setelah mencapai level 30 pada pertengahan Maret 2023. Pengukur rasa takut wall street kembali posisi awal bulan.

Klaim pengangguran meningkat 7.000 menjadi 198.000, menambah harapan the Federal Reserve (the Fed) dapat memperlambat kebijakan pengetatan moneternya seiring pasar tenaga kerja sedang mendingin.

Di sisi lain, saham chip yakni AMD berada di antara pemain terbaik di pasar. The VanEck Vector Semiconductor ETF naik 1,4 persen pada perdagangan Kamis pekan ini menjadikan kenaikan 2023 menjadi lebih dari 28 persen. Saham Amazon dan Apple menguat.

Kinerja Wall Street pada Maret 2023

Pada Maret 2023, indeks Nasdaq sudah naik lebih dari 4 persen. Indeks S&P 500 mendaki 2 persen seiring investor mengabaikan keruntungan Silicon Valley Bank dan kenaikan suku bunga lainnya dari the Federal Reserve (the Fed).

Manajer Portofolio Douglas C.Lane & Associates, Sarat Sethi menuturkan, valuasi teknologi sulit disukai saat ini. “Valuasi dari beberapa perusahaan ini adalah sisa, semacam di mana kami kembali selama fase pandemi. Investor mengatakan, kita akan melihat pelambatan, mari kita kembali ke pedoman itu,” ujar dia.

Sethi menuturkan, investor bertanya-tanya sektor apa yang aman setelah krisis bank. Namun, ia menuturkan, perusahaan teknologi mungkin kesulitan karena kelihatan harga dan kepemilikan tersebut dapat menekan investasi lain.

Ia menuturkan, tidak memiliki banyak eksposur ke saham teknologi berkapitalisasi besar. Sethi menuturkan telah memangkas Nvidia pekan lalu. Saham Nvidia telah melonjak sekitar 87 persen pada 2023 seiring investor makin optimistis pada saham yang terkait dengan kecerdasan buatan. Hal itu membantu saham mendapatkan kembali kekuatannya setelah jatuh 50 persen pada 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 29 Maret 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham, Rabu, 29 Maret 2023. Wall street melesat ditopang kenaikan saham teknologi yang membantu Nasdaq menguat.

Selain itu, kekhawatiran terhadap sektor keuangan berkurang sehingga beri sentimen positif untuk pasar. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 323,35 poin atau 1 persen ke posisi 32.717,60. Indeks S&P 500 menanjak 1,4 persen ke posisi 4.027,81. Indeks Nasdaq bertambah 1,8 persen ke posisi 11.926,24. Demikian mengutip dari CNBC, Kamis (30/3/2023).

Saham teknologi besar juga menguat. Saham Meta dan Netflix bertambah lebih dari 2 persen, dan Apple ditutup naik hampir 2 persen. Saham Amazon melambung lebih dari 3 persen.

Saham Micron naik lebih dari 7 persen setelah produsen chip tersebut membukukan angka fiskal kuartal II, meskipun perusahaan membukukan penurunan persediaan senilai USD 1,4 miliar. Saham naik karena komentar dari eksekutif kalau masalah inventaris membaik. Nama semikonduktor lainnya mengikuti Micron. Saham Nvidia naik 2 persen, sedangkan AMD bertambah 1,6 persen.

3 dari 4 halaman

Saham Bank Regional Menguat

Saham bank regional naik dengan SDPR S&P Regional Banking ETF (KRE) naik sekitar 1 persen. Saham-saham bank besar antara lain Citigroup dan Goldman Sachs juga menguat. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik tipis menjadi 3,57 persen. Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun menguat menjadi 4,09 persen.

Rata-rata indeks acuan jatuh pada perdagangan Selasa pekan ini karena beberapa investor khawatir pada suku bunga yang lebih tinggi dapat menyebabkan ekonomi resesi, bahkan ketika wall street mencoba melewati krisis perbankan regional pada Maret 2023.

“Setiap hari sesuatu yang tidak rusak adalah hari yang baik,” ujar Presiden Riset Yardeni, Ed Yardeni.

Ia menambahkan, reruntuhan Silicon Valley Bank mungkin merupakan terobosan terbesar dan terakhir pada sektor ini yang membantu memberikan kepercayaan kepada investor kalau the Fed memiliki kendali untuk membatasi penularan lebih lanjut.

“Pasar terus menunggu sesuatu yang lain untuk ditembus, tetapi Silicon Valley Bank adalah sesuatu itu,” kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham Menguat

Di sisi lain, 11 sektor saham S&P 500 menguat sehingga mendorong indeks reli. Sektor saham tersebut dipimpin sektor saham informasi teknologi yang naik 1,9 persen, sektor saham real estate bertambah 1,7 persen. Sektor saham perawatan kesehatan yang jadi beban, naik 0,1 persen.

Sektor saham semikonduktor dan teknologi besar berkontribusi besar pada kenaikan indeks Nasdaq. Saham Amazon naik hampir 3 persen. Saham Apple, Nvidia, Microsoft, Meta, Salesforce, dan Netflix naik lebih dari masing-masing 1 persen.

Saham Micron menguat meski kinerja kuartalan yang mengecewakan mendorong sektor semikonduktor bergerak di zona positif. Saham Micron naik 6 persen, sedankan saham Marvell Technology, Intel dan Lam Research masing-masing naik 4 persen.

Saham Semiconductor dan Qualcomm naik lebih dari 2 persen, sedangkan saham Advanced Micro Devices naik 1,4 persen. Sektor teknologi informasi S&P 500 naik 1,6 persen, sedangkan jasa komunikasi bertambah 1 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.