Sukses

Literasi Keuangan Perempuan Unggul, Peluang Genjot Investor Perempuan di Pasar Modal

BEI menyatakan berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan OJK 2022 untuk pertama kali tingkat literasi keuangan perempuan lebih tinggi sebesar 50,3 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dapat menggenjot jumlah partisipasi dari investor perempuan di pasar modal Indonesia. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI, Risa Effenita Rustam penjelasan, keyakinan itu merujuk pada data literasi keuangan perempuan yang lebih unggul dibandingkan laki-laki.

"Dari hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan OJK tahun 2022, untuk pertama kalinya tingkat literasi keuangan perempuan memiliki angka indeks yang lebih tinggi yaitu sebesar 50,3 persen dibandingkan dengan tingkat literasi laki-laki sebesar 49 persen,” ungkap Risa dalam opening ceremony HERSHARE 2023, Selasa (7/3/2023).

Tingkat literasi keuangan perempuan pada 2022 itu juga meningkat dari hasil sebelumnya tahun 2019 di angka 36 persen. Akan tetapi untuk indeks inklusi keuangan laki-laki tetap lebih tinggi 86,3 persen dibanding dengan indeks inklusi keuangan untuk perempuan sebesar 83,9 persen pada 2022.

Meskipun demikian, tingkat inklusi perempuan tahun 2022 tersebut juga meningkat dari hasil survei sebelumnya di tahun 2019 yaitu 75,1 persen. Berdasarkan data gender pada survei tersebut terlihat bahwa kesenjangan atau gap antara tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan lebih rendah, yaitu 33,6 persen dibanding gap pada laki-laki sebesar 37,2 persen.

Hal ini mencerminkan perempuan yang menggunakan produk jasa keuangan, lebih banyak yang sudah memahami fungsi dan risiko dalam penggunaannya dibanding laki-laki.

"Kondisi tersebut menjadikan peluang yang lebih baik untuk semakin meningkatkan pemahaman berinvestasi dan memperbesar porsi investor perempuan di pasar modal Indonesia,” imbuh Risa.

Berdasarkan data KSEI per Januari 2023 tingkat partisipasi perempuan sebagai investor di pasar modal baru mencapai 37,5 persen dari total investor pasar modal di Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Begini Perkembangan Teranyar Pasar Modal, Kinerja IHSG hingga Jumlah Investor

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sektor jasa keuangan tetap terjaga sehingga berkontribusi untuk kinerja perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global.

Dari pasar saham, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menerangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) sampai dengan 24 Februari 2023 tercatat menguat sebesar 0,25 persen secara month to date (mtd). Hal itu terjadi seiring investor non-residen yang membukukan inflow sebesar Rp 3,38 triliun.

“Secara year to date, indeks harga saham gabungan menguat tipis yaitu 0,09 persen dengan inflow investor non-resident sebesar Rp 162,8 miliar,” kata dia dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisaris Bulanan Februari 2023, Senin (27/2/2023).

Sementara di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 0,04 persen mtd atau 1,53 persen year to date ke level 350,07. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-residen tercatat sebesar Rp 84,2 miliar secara mtd dan Rp 177,2 miliar secara ytd.

Di pasar SBN non-residen mencatatkan outflow sebesar Rp 5,82 triliun mtd. Namun secara year to date membukukan inflow sebesar Rp 43,88 triliun. Adapun rata-rata yield SBN pada seluruh tenor secara mtd naik sebesar 6,20 bps, pun demikian secara year to date masih menguat 12,66 bps.

 

3 dari 3 halaman

Penghimpunan Dana di Pasar Modal

Nilai aktiva aktiva bersih atau NAB reksa dana tercatat sebesar Rp 59,18 triliun atau menurun 0,05 persen mtd dengan investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp 3,96 triliun mtd. Secara yts, NAB reksa dana tumbuh 0,85 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp 7,88 triliun.

Penghimpunan dana perusahaan melalui pasar modal hingga 24 Februari 2023 tercatat Rp 35,8 triliun dengan jumlah emiten baru tercatat 17 emiten.

“Di pipeline masih terdapat 73 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 108,4 triliun, yang di antaranya merupakan rencana yang akan dilakukan oleh 45 calon emiten baru,” sebut Inarno.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada securities crowdfunding yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 360 penerbit 142.474 pemodal dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 778,5 miliar.

Tren pertumbuhan jumlah investor terus berlanjut dengan jumlah investor pasar modal mencapai 10,6 juta investor per 23 Februari 2023. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.