Sukses

BNBR Rampungkan Private Placement, Siapa Saja Serap Sahamnya?

Bakrie and Brothers (BNBR) melaksanakan private placement dengan jumlah saham tambahan 923.618.948 saham dan harga pelaksanaan Rp 500.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) merampungkan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada 23 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (28/12/2022), PT Bakrie and Brothers Tbk menambah jumlah modal tersebut berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan pada 12 Juli 2017 mengenai persetujuan PMTHMETD.

Ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 14/POJK.04/2019 tentang perubahan atas Peraturan OJK Nomor 32/POJK.04/2015 tentang penambahan modal perusahaan terbuka dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu, melalui penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) dan saham biasa seri D kepada kreditur tidak terafiliasi.

Perseroan melaksanakan private placement dengan jumlah saham tambahan 923.618.948 saham dan harga pelaksanaan Rp 500. Dengan demikian, nilai private placement itu senilai Rp 461,80 miliar.

“Rencana penggunaan dana restrukturisasi utang perseroan,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga September 2022, total liabilitas perseroan tercatat Rp 15,60 triliun dari Desember 2021 sebesar Rp 13,91 triliun.

Adapun sejumlah pihak yang ambil saham dalam private placement itu antara lain FCT FFM Limited, D E Shaw Oculus International Inc, Abraham Capital Limited, PT Sinarmas Sekuritas, Amsterdam Trade Bank N.V, ICE: EM Clo Lt, JPMorgan Chase Retirement Plan.

Selain itu, ICE Focus EM Distressed Master Fund Designated Activity Company, ICE Global Credit (DCAM) Master Fund Designated Activity Company, ICE Global Credit Alpha Master Fund Designated Activity Company, ICE Oryx Alpha Master Fund Designated Activity Company.

 

  

  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Investor Serap Private Placement BNBR

Kemudian Pioneer Diversified High Income Trust, Pioneer Global High Yield Fund, Pioneer High Income Trust, Pioneer Strategic Income Fund, dan Stone Harbor Investment Funds Plc Stone Harbor Emerging Market Corporate Fund.

Lalu Stone Harbor Emerging Markets Debt Fund, Stone Harbor Investment Emerging Markets Income Fund, dan Stone Harbor Investment Funds Plc Stone Harbor Emerging Markets Debt Fund.

Sebelum pelaksanaan private placement, jumlah saham yang disetor dan ditempatkan perseroan adalah sebesar 21.160.865.261 saham. Setelah pelaksanaan private placement menjadi sebesar 22.084.484.209 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 28 Desember 2022 sesi pertama, saham BNBR naik 1,23 persen ke posisi Rp 82 per saham. Saham BNBR dibuka naik tipis dua poin ke posisi Rp 83 per saham.

Saham BNBR berada di level tertinggi Rp 86 dan terendah Rp 78 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.115 kali dengan volume perdagangan 2.124.502 saham. Nilai transaksi Rp 17,3 miliar.

3 dari 4 halaman

Anak Usaha BNBR Gandeng PT INKA Garap Ekosistem Kendaraan Listrik

Sebelumnya, PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bersama PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA sepakat membangun aliansi strategis untuk membangun ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia.

Nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak ditandatangani oleh Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro dan Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono, di Madiun, Jawa Timur, pada Senin, 29 Agustus 2022.

Komisaris Utama VKTR, Anindya Novyan Bakrie yang hadir menyaksikan langsung penandatanganan tersebut mengatakan, kerja sama strategis ini sejalan dengan strategi bisnis Grup Bakrie ke depan.

Ia menegaskan, bentuk kerja sama public-private partnership (PPP) yang dilakukan VKTR memiliki arti penting bagi proses percepatan terciptanya ekosistem industri elektrifikasi di tanah air.

"Seperti pernah saya sampaikan sebelumnya, pengembangan bisnis kami ke depan akan banyak berhubungan dengan elektrifikasi industri dan green energy. Upaya hari ini menjadi bagian dari strategi itu, dan tentunya akan turut membantu meringankan langkah kami ke depan," ujar Anindya dalam keterangan resmi, Senin (29/8/2022).

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono menambahkan, kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan komponen berbagai produk otomotif khususnya kendaraan listrik.

Adapun PT INKA nantinya akan memproduksi unit bus serta menyediakan fasilitas produksi dan tenaga ahli yang dimilikinya.

"PT INKA jelas memiliki pengalaman manufaktur yang panjang dan mumpuni. Kami sendiri memiliki kapasitas yang kuat dalam industri komponen otomotif dan technical know-how dari mitra global kami selaku pembuat komponen kendaraan listrik. Semua ini dapat kami arahkan bersama untuk dapat mendukung pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia," terang Gilarsi.

 

4 dari 4 halaman

Upaya Pengembangan Industri

Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro menjelaskan, ada kemiripan platform dan tujuan dari PT INKA dan VKTR. Di mana keduanya tengah berupaya menjadi pelopor ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia. Menurut Budi, hal itu dapat disinergikan demi memperkuat sumberdaya yang dimiliki masing-masing pihak.

"Kami ini punya rencana pengembangan industri yang saya yakin bisa saling membantu dan melengkapi.  Masing-masing jadi tidak perlu mengupayakan semuanya sendiri-sendiri. Kita kolaborasikan kapasitas dan kemampuan yang ada,” kata Budi.

PT INKA adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara. PT INKA belakangan mengumumkan tengah mengembangkan bus listrik dengan kemampuan produksi mencapai hingga 150 unit.

Selain itu, Kemenristekdikti menugaskan konsorsium Perguran Tinggi Negeri (PTN) dan PT INKA untuk memproduksi bus listrik yang akan digunakan untuk KTT G20, November 2022 di Bali. Bus yang berjuluk Bus Listrik Merah Putih (BLMP) itu mampu menyerap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 50 persen.

Sementara itu, PT VKTR Teknologi Mobilitas adalah startup di bidang manufaktur elektrifikasi transportasi dan ekosistem telematika. Perusahaan ini telah menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah pihak.

Kolaborasi itu merupakan salah satu strategi VKTR untuk melakukan lokalisasi teknologi produk-produk manufakturnya, sekaligus bertujuan agar industri elektrifikasi transportasi di Indonesia dapat dibangun secara lengkap dari hulu hingga ke hilir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.