Sukses

Optimistis Pertumbuhan Bisnis Berlanjut, GOTO Pede Tak Bakal Ditinggal Investor

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) memiliki keyakinan investor masih memiliki pandangan positif terhadap pertumbuhan perusahaan

Liputan6.com, Jakarta - Periode penguncian saham atau lock up saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah berakhir pada 30 November 2022. Artinya, saat periode lock up berakhir, pemegang saham GOTO yang sebelumnya terkena lock up, kini boleh menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Meski begitu, perseroan memiliki keyakinan investor masih memiliki pandangan positif terhadap pertumbuhan perusahaan ke depannya. Presiden GoTo Patrick Cao mengatakan, GOTO memiliki basis pemegang saham yang komprehensif, baik lokal dan internasional.

Termasuk investor strategis dan finansial. Sehingga merupakan hal yang lazim bagi para pemegang saham untuk mencari likuiditas setelah periode lock up berakhir, apalagi jika mereka merupakan investor awal suatu perusahaan.

“Walaupun kami tidak dapat berbicara mewakili Para investor, kami meyakini bahwa secara umum mereka terus percaya pada fundamental dan potensi pertumbuhan bisnis GOTO ke depan," kata dia dalam paparan publik insidentil perseroan, Kamis (8/12/2022).

Keyakinan itu didukung kinerja perseroan yang kian membaik hingga kuartal III 2022. Selanjutnya, tim manajemen memastikan fokus untuk mengejar pertumbuhan yang berkualitas dan bekerja keras dalam memastikan operasional yang efisien untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur GoTo, Jacky Lo mengungkapkan pada kuartal III 2022, margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan menunjukkan peningkatan solid secara kuartalan maupun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Menurut dia, capaian itu menunjukkan progress yang berarti dalam mempercepat langkah menuju profitabilitas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Margin kontribusi grup pada kuartal III tercatat minus sebesar Rp 1,18 triliun. Namun angka itu membaik 41 persen secara kuartalan, dan membaik 43 persen secara tahunan.

Sementara BITDA yang disesuaikan pada kuartal III 2022 tercatat minus RP 3,71 triliun, membaik 10 persen secara kuartalan atau membaik 11 persen secara tahunan.

"Kami melihat tren pertumbuhan pada margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan di kuartal III akan terus berlanjut,” kata dia.

Hingga September 2022, perseroan juga mencatatkan perbaikan dari sisi top line maupun optimasi beban, sembari terus mendorong efisiensi secara menyeluruh pada organisasi perseroan. Langkah-langkah tersebut sedang dan akan terus dilakukan. Fokus utama perseroan adalah pada konsumen setia dan meningkatkan upaya efisiensi beban perseroan untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang sustainable.

"Di sisi top line, kami mencatatkan peningkatan pada pendapatan kami melalui fokus untuk menghadirkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen setia. Hal ini berhasil kami di tengah berbagai tantangan makro melalui penerapan berbagai inisiatif seperti peningkatan monetisasi, penguatan value added service, optimisasi insentif, serta inovasi produk yang mampu mendorong customer engagement di berbagai produk,” jelas Jacky.

Pada kuartal III 2022, GOTO membukukan nilai transaksi bruto atau GTV sebesar Rp 161 triliun dan pendapatan bruto sebesar Rp 5,9 triliun. Kedua indikator kinerja itu tumbuh lebih dari 30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian GTV itu melampaui pedoman perusahaan yang berkisar antara Rp 151—156 triliun. Pendapatan bruto perseroan juga  berada di atas pedoman yang berkisar antara Rp 5,7—6 triliun.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Saham Makin Loyo, Begini Penjelasan GOTO

Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau terus merosot sejak periode lock up berakhir pada 30 November 2022. Sejak saat itu, saham GOTO tampak betah menepi pada level auto reject bawah (ARB) secara berturut-turut.

Pada perdagangan Kamis 8 Desember 2022, saham GOTO ditutup melemah 7 poin atau 6,54 persen ke posisi 100. Dalam sepekan, saham GOTO telah merosot 29,08 persen.

Presiden GoTo, Patrick Cao menjelaskan, fluktuasi harga saham yang terjadi pada GOTO tak ubahnya saham-saham lain yang tercatat di Bursa. Hal itu murni mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Termasuk tetapi tidak terbatas pada kondisi makro ekonomi pasar modal, kompetensi dan kinerja perusahaan.

"Dengan berakhirnya periode lock up, ada kenaikan dalam jumlah saham yang beredar di pasar mengakibatkan peningkatan transaksi jual beli saham. Hal ini dapat dikarenakan oleh beberapa hal,” ujar Patrick dalam paparan publik insidentil GOTO, Kamis (8/12/2022).

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Beberapa hal yang dimaksud antara lain, investor awal yang masuk di harga saham yang lebih rendah yang merealisasikan keuntungan. Berakhirnya masa investasi untuk investor financial, dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun atau kebutuhan likuiditas lainnya.

"Banyak dari variabel ini merupakan hal-hal di luar kontrol dan pengetahuan perusahaan,” imbuh dia.

Ke depan, perseroan akan terus fokus untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan melalui produk dan layanan berkualitas, meningkatkan engagement dari quality user, serta melakukan kegiatan bisnis secara lebih efisien untuk mempercepat langkah perseroan menuju profitabilitas.

Selain itu, GoTo Gojek Tokopedia juga terus melakukan penjajakan dengan  investor potensial yang baru, terutama menuju peluang masuknya GOTO ke dalam indeks global di paruh pertama 2023.

"Semua langkah-langkah ini kami lakukan untuk memberikan manfaat dan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” pungkas Patrick.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.