Sukses

Saham GOTO Merosot 6,38 Persen Hari Ini 2 Desember 2022

Saham GOTO merosot 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham hingga penutupan perdagangan sesi pertama.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih melanjutkan koreksi pada sesi pertama perdagangan Jumat, (2/12/2022). Koreksi saham GOTO ini setelah masa periode penguncian atau lock-up berakhir pada 30 November 2022.

Mengutip data RTI, saham GOTO merosot 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham hingga penutupan perdagangan sesi pertama. Saham GOTO dibuka turun 9 poin ke posisi Rp 132 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 132 dan terendah Rp 132 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham 15.777 kali dengan volume perdagangan 323.177.056 saham. Nilai transaksi harian Rp 3,3 triliun. Saham GOTO yang terus tertekan ini menyentuh level terendah di posisi 132.

Pada penutupan perdagangan 1 Desember 2022, saham GOTO terpangkas 6,62 persen ke posisi Rp 141 per saham. Nilai transaksi Rp 65,12 miliar dan volume perdagangan 461,86 juta. Total frekeunsi perdagangan 17.129 kali.

Koreksi saham GOTO ini menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan. Pada sesi pertama, IHSG tergelincir 0,46 persen ke posisi 6.988,21. Indeks LQ45 terpangkas 0,78 persen ke posisi 988,17. Mayoritas indeks acuan tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.201,81 dan terendah 6.967,95. Sebanyak 199 saham menguat dan 326 saham melemah. 173 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 697.465 saham dan volume perdagangan 42,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham nonsiklikal naik 0,04 persen dan sektor kesehatan berada di zona hijau. Adapun sektor saham energi susut 0,18 persen, sektor saham basic merosot 0,02 persen, sektor saham industri tergelincir 1,3 persen, dan sektor saham siklikal susut 0,60 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan terpangkas 0,54 persen, sektor saham properti melemah 0,15 persen, sektor saham teknologi turun 0,98 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,27 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,41 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kolaborasi TBS Energi dan GOTO Tetap Jalan meski Ada Sentimen PHK

Sebelumnya, PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi sorotan pelaku pasar usai  umumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.300 karyawan. PHK ini setara 12 persen dari total karyawan tetap Grup GoTo. Pemberitaan itu rupanya tak mengusik PT TBS Energi Tbk (TOBA) sebagai salah satu mitra strategis GOTO.

Wakil Direktur Utama TBS Energi Utama, Pandu P. Sjahrir mengatakan kerja sama yang terjalin antara TBS Energi dan GOTO akan tetap berjalan. Pandu menilai, pengurangan karyawan ini sebagai langkah efisiensi GOTO, sehingga diharapkan bisa menciptakan kinerja yang baik di kemudian hari.

“Kami lihat performa partner kami itu pada kuartal III sangat baik. Jadi menurut saya ini bisnis cycle. Itu lumrah. Poin pentingnya, dari sisi kerjasama kami masih berjalan sangat baik. Ke depan kami fokus pengembangan ekosistem ini,” kata Pandu dalam paparan publik perseroan, Kamis (1/12/2022).

TOBA dan GOTO membentuk usaha patungan (joint venture/JV)). Perusahaan yang diberi nama Electrum ini akan membangun ekosistem kendaraan listrik khususnya untuk roda dua. Baru-baru ini, Electrum menjadi shuttle motor listrik untuk mendukung mobilitas peserta dan panitia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Operasional motor listrik Electrum pada KTT G20 didukung mitra pengemudi Gojek yang sudah mengikuti pelatihan khusus seputar service excellence, pengenalan kendaraan listrik serta Bahasa Inggris. Mitra driver Gojek juga memaparkan sejak penggunaan motor listrik, mereka dapat menghemat biaya operasional karena sudah tidak perlu membayar BBM dan melakukan servis motor seperti penggantian oli dan aki. 

 

3 dari 4 halaman

Investor Pra IPO Tak Lanjutkan Rencana Penawaran Sekunder Saham GOTO

Sebelumnya, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan pemegang saham pra-ipo yang menjajaki penawaran sekunder memutuskan tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi.

“Sehubungan dengan rencana para pemegang saham pra-IPO untuk menjajaki penawaran sekunder terkoordinasi atas sahamperseroan yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO, bersama ini perseroan menyampaikan pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut, pada saat ini telah memutuskan untuk tidak melanjuutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi,” ujar Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R.A Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi BEI, dituils Kamis (1/12/2022).

Perseroan menyampaikan, seperti diungkapkan dalam prospektus perseroan, periode larangan pengalihan saham (lock-up) atas saham seri A yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO selama delapan bulan sejak tanggal efektif penawaran umum perdana perseroan. Ini sesuai ketentuan pasal 6 ayat 2 peraturan OJK Nomor 22/POJK.04/2021 akan berakhir pada 30 November 2022.

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

“Sehingga terhitung sejak 1 Desember 2022, seluruh saham seri A, di luar saham treasuri, yang telah dikeluarkan oleh perseroan sejumlah 1.123.527.533.866 saham seri A akan dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mewakili sekitar 95 persen dari total modal dasar ditempatkan dan disetor penuh,” ujar dia.

Adapun free float publik perseroan adalah sekitar 64 persen dari seluruh saham yang merupakan total saham modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

“Free float publik” termasuk di dalamnya saham seri A yang dimiliki oleh pemegang saham kurang dari 5 persen dari seluruh saham Perseroan; seluruh saham yang bukan dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris atau Direksi Perseroan.

Selanjutnya seluruh saham yang bukan dimiliki oleh pemegang saham dengan hak suara multipel dan afiliasi dari Perseroan; saham yang bukan bagian dari saham treasuri hasil pembelian kembali oleh Perseroan; dan saham yang akan dikonversi menjadi saham scripless.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.