Sukses

Wall Street Bervariasi, Investor Menanti Data Pekerjaan AS

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 194,76 poin atau 0,56 persen ke posisi 34.395,01.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Kamis, 1 Desember 2022. Indeks Dow Jones anjlok seiring investor menanti data pekerjaan yang akan datang seiring dapat menentukan kecepatan pengetatan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) ke depan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 194,76 poin atau 0,56 persen ke posisi 34.395,01. Indeks S&P 500 susut 0,09 persen menjadi 4.076,57. Indeks Nasdaq naik 0,13 persen ke posisi 11.482,45.

Indeks Dow Jones turun 460 poin di awal sesi perdagangan, dan berbalik dari kenaikan lebih dari 700 poin pada Rabu, 30 November 2022 setelah ketua the Fed Jerome Powell tampaknya konfirmasi bank sentral akan memperlambat pengetatannya.

“Tampaknya lebih teknis dan terlihat seperti dorongan besar kemarin,” ujar Direktur Pelaksana Aspiriant, David Grescek, dikutip dari laman CNBC, Jumat (2/12/2022).

Saham Salesforce anjlok 8,3 persen sehingga membantu menyeret Dow Jones ke zona merah. Koreksi saham Salesforce terjadi setelah perusahaan perangkat lunak tersebut menyebutkan co-CEO akan mengundurkan diri.

Saham Costco turun sekitar 6,6 persen setelah laju penjualan November 2022 melambat menjadi 5,7 persen dari tahun sebelumnya.

Pada Oktober 2022, penjualan naik 7,7 persen dari tahun lalu. Data November 2022 merupakan pertanda buruk selama puncak musim penjualan liburan. Pengecer grosir juga melaporkan penurunan penjualan e-commerce 10,1 persen selama periode tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Investor Cermati Data Ekonomi AS

Meski terbuka bullish di balik ukuran inflasi yang sedikit lebih baik dari perkiraan yang diawasi oleh the Fed, pelaku pasar menunjukkan kehati-hatian sebelum laporan pekerjaan yang penting.

Investor mencermati data non farm payrolls, tingkat pengangguran dan upah per jam pada Jumat, 2 Desember 2022. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones mengharapkan AS menambahkan 200.000 pekerjaan pada November 2022, yang akan menjadi penurunan dari 261.000 yang diperoleh di bulan sebelumnya.

Saham jaringan bioskop AMC Entertainmen Holdings melonjak 24 persen pada Kamis, 1 Desember 2022 di tengah volatilitas dan menjadi salah satu saham meme yang diunggulkan. Tidak ada berita jelas yang mendorong pergerakan saham. Berdasarkan data FactSet, volume perdagangan telah melampaui 68 juta saham pada saat itu.

Saham AMC tetap berada di level tertinggi dari tahun lalu. Namun, saham AMC diperdagangkan di bawah USD 10 per saham, jadi persentase pergerakan yang besar untuk menghasilkan perubahan kecil.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 30 November 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 30 November 2022 setelah ketua the Federal Reserve (the Fed) mengkonfirmasi bank sentral AS akan memperlambat laju kampanye kenaikan suku bunga agresif yang telah bebani pasar.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 737,24 poin atau 2,18 persen ke posisi 34.589,77. Indeks Nasdaq naik 4,41 persen ke posisi 11.468. Indeks S&P 500 melambung 3,09 persen ke posisi 4.080,11.

“Masuk akal memoderasi laju kenaikan suku bunga saat mendekati tingkat pengekangan yang akan cukup untuk menurunkan inflasi. Waku untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga mungkin akan datang segera setelah pertemuan Desember,” ujar dia seperti dikutip dari CNBC, Kamis (1/12/2022).

Powell memperingatkan, the Federal Reserve mungkin tetap dengan kebijakan restriktif untuk waktu lama sebelum akhir inflasi. “Meskipun ada beberapa perkembangan yang menjanjikan, jalan kita masih panjang untuk memulihkan stabilitas harga,” tutur dia.

Komentar Powell memperkuat optimisme yang tumbuh di antara beberapa investor kalau the Fed akan memberikan kenaikan suku bunga yang lebih kecil, 50 basis poin pada pertemuan berikutnya 14 Desember. Sebelumnya suku bunga naik 75 basis poin selama empat kali berturut-turut untuk meredam inflasi.

“Investor mencari kepastian itu, sesuatu untuk digantungkan pada Anda untuk prediksi yang lebih besar di mana the Fed akan melaju dengan suku bunga. Pesan laju kenaikan suku bunga dapat mulai melambat pada awal Desember,” ujar CEO AXS Investments Greg Bassuk, dikutip dari CNBC, Kamis (1/12/2022).

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun tipis. Sepanjang November 2022, indeks Dow Jones naik 5,7 persen dan indeks S&P 500 bertambah 5,4 persen. Indeks Nasdaq bertambah 4,4 persen.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 29 November 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Selasa, 29 November 2022. Indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah pada sesi ketiga berturut-turut seiring pelaku pasar berjuang untuk pulih dari koreksi tajam pada sesi sebelumnya. Pelaku pasar juga bersiap hadapi rilis data ekonomi akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq merosot 0,59 persen ke posisi 10.983,78. Indeks S&P 500 tergelincir 0,16 persen ke posisi 3.957,63. Indeks Dow Jones naik tipis 0,01 persen ke posisi 33.852,53.

Investor sedang menanti data yang akan datang akhir pekan ini termasuk lowongan pekerjaan JOLTS pada Rabu, 30 November 2022 waktu setempat. Selain itu, daftar gaji pada Jumat, 2 Desember 2022 untuk mengetahui bagaimana kinerja ekonomi. Pelaku pasar juga menanti jadwal pidator Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell di Hutchins Center on Fiscal pada Rabu pekan ini untuk mengetahui petunjuk apakah bank sentral akan memperlambat atau menghentikan kenaikan suku bunga.

“Pasar telah mengalihkan fokus dari akhir musim laporan laba kuartal III menjadi faktor tambahan sekarang yang mungkin akan mempengaruhi pertimbangan the Federal Reserve pada pertemuan Desember,” ujar Direktur Senior Investment US Bank, Bill Northey, dikutip dari CNBC, Rabu (30/11/2022).

Hal senada dikatakan Analis Baird Ross Mayfield. Pasar bergerak sedikit dengan investor menantikan pidato dari Ketua the Fed Jerome Powell dan data tentang pekerjaan, tenaga kerja, dan inflasi yang akan datang akhir pekan ini.

“Ini adalah minggu data ekonomi yang sangat besar. Sering kali, ketika Anda memiliki beberapa katalis besar dalam waktu dekat, pasar akan melakukan perdagangan sideways, atau sedikit tenang untuk antisipasi peristiwa tersebut,” ujar Mayfield.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.