Sukses

PGN Raup Laba Bersih Setara Rp 4,88 Triliun hingga Kuartal III 2022

PGN mencetak kenaikan pendapatan dan laba bersih hingga September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan 2022. PGN membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga September 2022.

Mengutip laporan keuangan unaudited yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (6/11/2022), PGN meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 8,49 persen menjadi USD 310,52 juta atau setara Rp 4,88 triliun (asumsi kurs Rp 15.732 per dolar AS) hingga September 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba USD 286,21 juta.

Pertumbuhan laba tersebut didukung kenaikan pendapatan sebesar 17,18 persen. Pendapatan PGN tercatat USD 2,64 miliar atau setara Rp 41,55 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,25 miliar. Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusi sebesar USD 0,0128 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,0118.

Perseroan membukukan beban pokok pendapatan USD 2,03 miliar hingga September 2022 atau naik 12,1 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,81 miliar. Laba bruto perseroan naik 38,11 persen menjadi USD 607,01 juta hingga September 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya USD 439,48 juta.

Perseroan mencatat kenaikan beban umum dan administrasi menjadi USD 131,80 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 111,01 juta.

Beban lain-lain turun menjadi USD 8,41 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 21,97 juta. Dengan demikian, PGN membukukan laba operasi naik 47,2 persen menjadi USD 480,16 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 326,02 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Perseroan mencatat kenaikan laba selisih kurs menjadi USD 20,30 juta hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 19,61 juta. Perseroan juga mencatat penurunan beban keuangan menjadi USD 98,11 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 117,89 juta.

Total ekuitas naik menjadi USD 3,41 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 3,28 miliar. Total liabilitas perseroan turun menjadi USD 3,93 miliar hingga Septemebr 2022 dari periode Desember 2021 sebesar USD 4,22 miliar. Total aset turun menjadi USD 7,35 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 7,51 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 1,64 miliar hingga September 2022.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 4 November 2022, saham PGAS naik tipis 0,26 persen ke posisi Rp 1.945 per saham. Saham PGAS dibuka stagnan Rp 1.940 per saham. Saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.950 dan terendah Rp 1.890 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.892 kali dengan volume perdagangan 695.276 saham. Nilai transaksi Rp 133,7 miliar.

3 dari 4 halaman

Perluas Penyaluran ke Indonesia Timur, PGN Serap LNG Kayan

Sebelumnya, subholding Gas Pertamina memperluas penyaluran gas bumi di Wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur, dengan membeli gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) dari PT Kayan LNG Nusantara sebesar 3 - 5 BBTUD.

Pembelian gas ditandai dengan Perjanjian Jual Beli LNG (PJB LNG) antara PT PGN Tbk, dan PT Pertagas Niaga (PTGN) dengan PT Kayan LNG Nusantara, yang dilakukan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan, Direktur Utama PT Pertagas Niaga Aminuddin, dan Direktur Utama PT Kayan LNG Nusantara Antony Lesmana.

Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto mengatakan, PGN Grup membeli pasokan LNG dari Kayan LNG Nusantara untuk kebutuhan LNG Retail di wilayah Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur, dan dapat mengoptimasi pasar LNG serta penggunaan gas bumi di daerah-daerah yang belum terjangkau infrastruktur pipa gas.

“Alokasi LNG dari Kayan menjadi kick off pembelian LNG di PGN secara keseluruhan untuk mendukung bisnis niaga LNG. Di operasional dan sales, ada Pertagas Niaga dan PGN Gagas yang ditugaskan untuk menyalurkan LNG bagi kebutuhan domestik. Selain itu, PGN juga tengah membangun mini LNG liquiefaction di beberapa wilayah,” kata Haryo, (21/10/2022).

Haryo melanjutkan, PGN dan Kayan akan menjalankan pemasaran bersama untuk tambahan alokasi LNG dari Kayan dan mengoptimasi kargo LNG portofolio untuk pasar international.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Kalimantan dan Indonesia bagian timur memerlukan skema penyaluran beyond pipeline. Gas bumi akan disalurkan dengan moda transportasi non pipa karena belum terhubung dengan jaringan pipa gas.

“PGN menginisiasi untuk pemanfaatan gas bumi yang berbentuk cair yaitu Liquefied Natural Gas (LNG), agar bisa disalurkan ke pengguna akhir,” jelas Heru.

4 dari 4 halaman

Pengembangan LNG Retail

Heru menegaskan, PGN siap untuk berinvestasi dalam pengembangan LNG retail dan terbuka untuk kerjasama dengan badan usaha lain untuk menyalurkan LNG sampai ke pengguna akhir agar percepatan bisnis LNG dapat terealisasi. Optimasi LNG retail juga menjadi salah satu cara PGN untuk mengisi transisi energi.

Namun PGN membutuhkan dukungan pasokan LNG, sehingga PGN mengajak badan usaha yang dapat menyediakan LNG, salah satunya PT Kayan LNG Nusantara. Penguasaan dalam pengelolaan market gas bumi, membuat PGN percaya diri untuk menggerakkan LNG retail.

“Pengembangan LNG retail merupakan salah satu value creation PGN mulai tahun 2022. Kami memandang bahwa kebutuhan konversi energi ke gas bumi di wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur sangat besar, sehingga hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi PGN. Wilayah-wilayah yang sudah terjangkau LNG nantinya diharapkan bisa tumbuh. LNG dapat menjadi energi bagi industri, smelter, pembangkit listrik, hingga rumah tangga,” ujar Heru.

Direktur Utama PT Kayan LNG Nusantara Antony Lesmana mengungkapkan, Kayan selalu didorong untuk membangun pabrik mini LNG dengan memanfaatkan sumbar gas yang ada.

“Dalam ekosistem ini, PGN merupakan bagian penting dan sebagai ankor customer. PJB LNG ini menjadi kolaborasi pertama untuk bisnis mini LNG dan market LNG cukup besar untuk dipasarkan bersama sehingga akan menguntungkan kedua belah pihak ,” imbuh Antony.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.