Sukses

Pan Brothers Rights Issue, Trisetijo Manunggal Utama Jadi Pembeli Siaga

PT Pan Brothers Tbk menyampaikan PT Trisetijo Manunggal Utama (TMU) bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) memberikan penjelasan kepada manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), 14 Oktober 2022, ditulis Senin (17/10/2022), PT Pan Brothers Tbk menyampaikan PT Trisetijo Manunggal Utama (TMU) bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue perseroan. PT Trisetijo Manunggal Utama memiliki aktivitas sebagai perusahaan holding.

“Pembeli siaga PT Trisetijo Manunggal Utama merupakan pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan 27,99 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan,” tulis perseroan.

Pemegang saham PT Trisetijo Manunggal Utama adalah Ludijanto Setijo yang merupakan direktur dan Anne Patricia Sutanto menjabat sebagai komisaris yang juga sebagai pengurus di PT Pan Brothers Tbk. Ludijanto Setijo sebagai direktur utama Pan Brothers dan Anne Patricia Sutanto sebagai wakil direktur utama Pan Brothers.

Dalam rights issue ini, PT Pan Brothers Tbk menerbitkan saham 15.003.941.075 dalam rangka rights issue dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan itu setara 231,60 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham.

Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rights issue sebesar Rp 750,05 miliar. Perseroan akan memakai dana rights issue tersebut untuk memperkuat struktur permodalan yang digunakan sebagai modal kerja yang mendukung pengembangan usaha perseroan.

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi sebesar 69,84 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dana Rights Issue

BEI pun menanyakan mengenai latar belakang perseroan asumsikan PT Trisetijo Manunggal Utama hanya melaksanakan sebanyak 15.000.000.000 saham mengingat perseroan targetkan akan terbitkan 15.003.941.075 saham.

Manajemen Pan Brothers menyatakan, TMU hanya sediakan dana maksimal Rp 750 miliar untuk ambil bagian TMU dan sebagai pembeli siaga dengan harga tebusan Rp 50 per saham. “Sehingga hanya bisa mengambil sebanyak-banyaknya 15 miliar saham baru,” tulis perseroan.

Perseroan juga menyampaikan Anne Patricia Sutanto akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya. “Juga sebagai pemegang saham TMU yang bertindak sebagai pembeli siaga, otomatis akan menjadi penerima manfaat akhir yang sama,” tulis perseroan.

Selain itu, perseroan juga menjelaskan mengenai pemakaian dana rights issue tersebut untuk modal kerja termasuk di dalamnya pengadaan bahan baku karena siklus modal kerja masih panjang dan keterbatasan fasilitas dari perbankan dikurangi secara drastis.

“Perseroan akan berusaha mempercepat turn over persediaan, terutama jika didapatkan sumber bahan di dalam negeri sehingga bisa diterapkan just in time,” tulis perseroan.

 

3 dari 4 halaman

Penetapan Harga Rights Issue Rp 50

Selain itu, HMETD setara USD 50 juta ini juga sebagai bagian dari persetujuan restrukturisasi dengan kreditur termasuk rencana pemakaian dananya untuk mendukung modal kerja.

Perseroan juga menyampaikan penetapan harga rights issue Rp 50 seiring memberikan kesempatan kepada pemegang saham yang berhak untuk mengambil haknya dengan harga tebusan yang diharapkan tidak akan memberatkan sehingga tidak terdilusi.

“PBRX percaya dengan performace fundamental yang terbukti selama ini, harga saham PBRX akan meningkat kembali seiring selesainya PUT IV ini,” tutur dia.

Perseroan juga menjelaskan kepada bursa mengenai kas dan setara kas yang terus menurun sejak 31 Desember 2020-Juni 2022.

Perseroan menyatakan, penurunan kas tersebut seiring upaya perseroan untuk tetap bisa memenuhi pesanan dari pembeli, karena keterbatasan fasilitas dari perbankan yang dikurangi secara drastic sehingga menggunakan kas yang ada.

“Perseroan mengupayakan untuk mempercepat pembayaran dari pembeli dan memperpendek siklus modal kerja,” tulis perseroan.

4 dari 4 halaman

Jadwal Sementara Rights Issue

Adapun jadwal sementara rights issue perseroan:

-Tanggal RUPSLB pada 15 September 2022

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 November 2022

-Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) di pasar regular dan pasar negosiasi pada 23 November 2022, sedangkan pasar tunai pada 25 November 2022

-Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di:

Pasar regular dan pasar negosiasi pada 25 November 2022

Pasar tunai pada 28 November 2022

-Tanggal pencatatan untuk memperoleh HMETD pada 25 November 2022

-Tanggal distribusi HMETD pada 28 Novemebr 2022

-Tanggal pencatatan efek di BEI pada 29 November 2022

-Periode perdagangan HMETD pada 29 November 2022-5 Desember 2022

-Periode pelaksanaan untuk pendaftaran, pemesanan dan pembayaran HMETD pada 29 November 2022-5 Desember 2022

-Periode pendistribusian saham baru hasil pelaksanaan HMETD pada 1-7 Desember 2022

-Tanggal akhir pembayaran pemesahan pembelian saham tambahan pada 7 Desember 2022

-Tanggal penjatahan pemesahan pembelian saham tambahan pada 9 Desember 2022

-Tanggal pendistribusian saham hasil penjatahan pemesanan tambahan pada 12 Desember 2022

-Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian saham tambahan yang tidak terpenuhi pada 12 Desember 2022

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.