Sukses

IHSG Lesu pada Awal Sesi Perdagangan, Sektor Saham Industri Pimpin Koreksi

Pada pembukaan perdagangan, Senin, 10 Oktober 2022 IHSG stagnan di posisi 7.026.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham, Senin (10/10/2022). Laju IHSG ikuti bursa saham Asia yang lesu dan mayoritas sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG stagnan di posisi 7.026. Pada pukul 09.24 WIB, IHSG melemah 0,55 persen ke posisi 6.989. Indeks LQ45 turun 0,57 persen ke posisi 994,25. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.026 dan terendah 6.963,80. Sebanyak 146 saham menguat dan 318 saham melemah. 164 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 237.501 kali dengan volume perdagangan 6,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.261.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXhealth naik 1,24 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 1,12 persen, indeks sektor saham IDXindustry turun 1,25 persen, indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,04 persen, indeks sektor saham IDXbasic terpangkas 0,90 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,39 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,73 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,14 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,52 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXfinance melemah 0,32 persen dan indeks sektor saham IDXproperty turun 0,23 persen.

Pada awal pekan ini, sejumlah bursa saham di Asia libur. Namun, bursa saham di Asia yang buka melemah. Indeks Hang Seng turun 2,43 persen, indeks Shanghai susut 0,52 persen dan indeks Singapura tergelincir 1,1 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 7.026 pada Jumat, 7 Oktober 2022 jelang data payrolls Amerika Serikat. Saham bank memimpin koreksi yang didorong saham BBCA dan BBRI.

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melonjak setelah perseroan ungkapkan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement. BUMI akan terbitkan 200 saham baru dengan harga Rp 120 per saham. Nilainya sekitar USD 1,5 miliar dengan grup Salim dan Bakrie sebagai pembeli mayoritas.

Di sisi lain, cadangan devisa Indonesia mencapai USD 130,8 miliar, atau turun USD 1,4 miliar dari bulan lalu karena pembayaran utang luar negeri dan upaya bank sentral stabilkan rupiah.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ajaib Sekuritas Prediksi IHSG Bakal Bervariasi

Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi. Financial Expert Ajaib Sekuritas, M.Julian menuturkan, IHSG akan bervariasi di kisaran 7.000-7.099 pada awal pekan ini.

Untuk sentimen pengaruhi IHSG, Julian mengatakan, cadangan devisa (CADEV) Indonesia pada September 2020 tercatat sebesar USD 130,8 miliar. Indonesia mencatatkan arus keluar modal keluar asing secara neto sebesar Rp20,6 triliun.

Sejalan dengan itu, nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 2,6 persen pada September 2022. Di sisi lain, aliran modal asing nonresiden di pasar keuangan dalam negeri pada 3 Oktober 2022 - 6 Oktober 2022 sebesar Rp7,28 triliun, yang terdiri dari beli neto sebesar Rp2,51 triliun pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp4,77 triliun pada pasar saham.

Dari mancanegara, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat Nonfarm Payrolls yang tumbuh menjadi 263.000 pekerja pada periode September 2022 lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 315.000 namun di atas konsensus 250.000. Adapun Unemployment Rate (Tingkat Pengangguran) tercatat turun menjadi 3,5% dari sebelumnya yang sebesar 3,7 persen.

Adapun, Jerman merilis data Retail Sales yang turun menjadi -1,3 persen MoM pada Agustus 2022 dari bulan sebelumnya yang masih tercatat tumbuh 0,7 persen MoM atau -4,3 persen YoY pada periode tahunan dan turun dibanding periode sebelumnya -2,6 persen YoY. 

 

3 dari 4 halaman

Saham Pilihan dari Ajaib Sekuritas

Saham pilihan dari Ajaib Sekuritas antara lain:

 

1.PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Buy: 2.070

TP: 2.130

Stop loss: <2.020

 

Pefindo menyematkan peringkat surat utang Mayora Indah (MYOR) dengan idAA. Perlu dicatat bahwa Per 30 Juni 2022, MYOR menyandang kas dan setara kas sejumlah Rp3,7 triliun.

 

Secara teknikal MYOR bergerak bullish di atas MA-5 yang didukung kenaikan pada volume.

 

2.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

Buy: 2.820

TP: 2.900

Stop loss: <2.750

 

Anak usaha SRTG yakni ADRO dan MPMX mengumumkan akan membagikan dividen tunai masing-masing sebesar Rp9,3 triliun dan Rp800 miliar sehingga berpotensi mendapat sentimen positif dari kebijakan tersebut.

 

Secara teknikal dalam jangka pendek SRTG bergerak uptrend dengan mulai menembus MA-20.

 

3.PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS)

Buy: 298

TP: 306

Stop loss: <292

 

Manajemen emiten di bidang sewa, logistik, dan servis terkait kendaraan dan alat berat IMJS optimistis kinerja laba dari segmen jasa keuangan tahun ini lebih baik. per Juni 2022, laba bruto Perusahaan telah menembus Rp1,06 triliun, tumbuh 65,5 persen YoY.

 

Secara teknikal IMJS berpotensi melanjutkan trend rebound seiring terbentuknya long white body candle yang didukung kenaikan pada volume.

 

 

4 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 7 Oktober 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SDMU melonjak 20 persen

-Saham EAST melonjak 11,61 persen

-Saham GPRA melonjak 11,22 persen

-Saham MREI melonjak 8,51 persen

-Saham SRAJ melonjak 6,9 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham FOOD melemah 6,98 persen

-Saham TFAS melemah 6,96 persen

-Saham IFSH melemah 6,76 persen

-Saham PCAR melemah 6,88 persen

-Saham ALMI melemah 6,67 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BUMI senilai Rp 632 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 181 miliar

-Saham NATO senilai Rp 146,4 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 109,2 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 98,6 miliar

 

Saham-saham aktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham BUMI tercatat 28.316 kali

-Saham RAFI tercatat 18.021 kali

-Saham NASI tercatat 15.473 kali

-Saham BBRI tercatat 9.044 kali

-Saham PNBS tercatat 7.869 kali

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.