Sukses

10 Saham Top Losers pada 19-23 September 2022

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan 19-23 September 2022. Di tengah penguatan IHSG, ada 10 saham top losers atau melemah tajam selama sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (25/9/2022), IHSG naik tipis 0,14 persen ke posisi 7.178,58 pada pekan ini. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 7.168,87.  Sementara itu, kapitalisasi pasar merosot Rp 1,6 triliun menjadi Rp 9.424,93 triliun pada pekan ini. Penurunan kapitalisasi pasar itu setara 0,02 persen dari pekan lalu Rp 9.426,53 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa turun 12,13 persen menjadi 28,07 miliar saham dari 31,94 miliar saham pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa susut 14,97 persen menjadi 1.343.102 kali transaksi dari 1.579.486 kali transaksi pada pekan lalu. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian merosot 30,90 persen menjadi Rp 14,13 triliun dari Rp 20,45 triliun pada pekan lalu.

Pada pekan ini, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXnonsiklikal meloinjak 1,67 persen dan indeks sektor saham IDXhealth melambung 1,92 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno merosot 3,29 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic turun 2,63 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 2,17 persen.

Di tengah IHSG naik terbatas, berikut 10 saham top losers atau alami koreksi pada 19-23 September 2022:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham SATU-BSSR

1.PT Kota Satu Properti Tbk (SATU)

Saham SATU merosot 29 persen ke posisi Rp 71 per saham dari pekan lalu Rp 100 per saham.

2.PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS)

Saham AMMS melemah 28,64 persen ke posisi Rp 147 per saham dari pekan lalu Rp 206 per saham.

3.PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE)

Saham FIRE merosot  21,03 persen ke posisi Rp 154 per saham dari pekan lalu Rp 195 per saham.

4.PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI)

Saham MREI merosot 20,08 persen ke posisi Rp 3.900 per saham dari pekan lalu Rp 4.880 per saham.

5.PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)

Saham PKPK merosot 18,86 persen ke posisi Rp 284 per saham dari pekan lalu Rp 350 per saham.

6.PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Saham BUMI melemah 18,33 persen menjadi Rp 147 per saham dari pekan lalu Rp 180 per saham.

7.PT MNC Energy Investments Tbk (IATA)

Saham IATA merosot 17,86 persen menjadi Rp 138 per saham dari pekan lalu Rp 168 per saham.

8.PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS)

Saham CARS melemah 17,19 persen ke posisi Rp 106 per saham dari pekan lalu Rp 128 per saham.

9.PT Grand House Mulia Tbk (HOMI)

Saham HOMI merosot 16,97 persen ke posisi Rp 494 per saham dari pekan lalu Rp 595 per saham.

10.PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)

Saham BSSR melemah 16,28 persen ke posisi Rp 4.730 per saham dari pekan lalu di posisi Rp 5.650 per saham.

3 dari 4 halaman

Kinerja 19-23 September 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada 19-23 September 2022. Analis menilai kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (24/9/2022), IHSG menguat 0,14 persen menjadi 7.178,58 dari posisi pekan lalu di kisaran 7.168,87 pada penutupan pekan sebelumnya.

Di sisi lain, kapitalisasi pasar bursa melemah tipis 0,02 persen menjadi Rp 9.424,93 triliun. Kapitalisasi pasar bursa turun Rp 1,26 triliun dari pekan lalu Rp 9.426,53 triliun. Rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 12,13 persen menjadi 28,07 miliar saham dari 31,94 miliar saham pada pekan lalu.

Selanjutnya rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turun 14,97 persen menjadi 1.343.102 kali transaksi dari 1.579.486 kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian anjlok 30,90 persen menjadi Rp 14,13 triliun dari Rp 20,45 triliun pada pekan lalu.

Sementara itu, investor asing melakukan aksi jual Rp 768 miliar pada Jumat, 23 September 2022. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 72,33 triliun.

Analis PT Jasa Utama Capital, Cheryl Tanuwijaya menuturkan, IHSG dibayangi aksi ambil untung jelang pidato Gubernur The Fed Jerome Jowell pada Sabtu pagi pekan lalu. Investor khawatir jika Powell kembali menyampaikan pidato yang hawkish terkait kebijakan moneter yang agresif.

Sedangkan sentimen dalam kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia hingga 50 basis poin (bps). Kenaikan suku bunga acuan itu lebih tinggi dari perkiraan pasar untuk antisipasi kenaikan inflasi dan menjaga nilai tukar rupiah.

“Pekan depan (IHSG-red) berpotensi lanjut melemah dengan kisaran 7.000-7.200,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, pelaku pasar akan mencerna sejauh mana pengaruh kenaikan suku bunga baik di Amerika Serika dan domestik terhadap perekonomian.

4 dari 4 halaman

Pencatatan Obligasi

Pada pekan ini, ada sejumlah pencatatan obligasi. Pada 19 September 2022, PT Global Mediacom Tbk. menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap II Tahun 2022, yang resmi dicatatkan di BEI dengan nominal obligasi sebesar Rp 600 miliar  serta sukuk senilai Rp 400 miliar.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) bagi sukuk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Selanjutnya pada Kamis, 22 September 2022, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2022, yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai obligasi sebesar Rp 3 triliun. PEFINDO memberikan peringkat idAAA (Triple A) untuk obligasi ini dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. bertindak sebagai wali amanat .

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 100 emisi dari 73 emiten senilai Rp125,03 triliun. Secara keseluruhan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 515 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp461,37 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 173 seri dengan nilai nominal Rp5.027,67 triliun dan USD411,08 juta. Efek beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,50 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.