Sukses

BNBR Gandeng UNS Surakarta Bangun Puslitbang Baterai Kendaraan Listrik

Pembangunan laboratorium ini bertujuan untuk inovasi dalam pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melalui anak usahanya PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) kembali melakukan kerja sama strategis dengan institusi pendidikan.

Setelah dengan PENS, kini VKTR melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta atau UNS Surakarta.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W. Setijono dan Ketua Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik UNS, Prof. Agus Purwanto, di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 2 Juni 2022.

Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W. Setijono mengatakan, penandatanganan MoU ini untuk mendukung pembangunan laboratorium penelitian dan pengembangan teknologi baterai dalam bidang transportasi secara jangka panjang dan berkelanjutan.

Pembangunan laboratorium ini bertujuan untuk inovasi dalam pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik dan menjadi pusat pengujian terhadap baterai listrik baik untuk memperkaya IPTEK dalam negeri maupun kebutuhan komersial.

"Sebagai komponen utama dari kendaraan listrik, teknologi baterai yang ada saat ini masih mengalami banyak keterbatasan, sehingga masih sangat terbuka untuk dipelajari dan dikembangkan. Berdasarkan pemikiran itu, rencana kerja sama strategis dengan UNS ini kita lakukan," tutur Gilarsi, ditulis Jumat (3/6/2022).

Laboratorium penelitian ini nantinya terbuka dan memberikan peluang bagi siapa saja yang ingin bergabung. Termasuk alumni dan mahasiswa UNS yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Ketua PUI-PT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik UNS, Prof Agus Purwanto, mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana kolaborasi kedua institusi ini.

Kerja sama strategis antara UNS dan VKTR ini merupakan salah satu upaya untuk senantiasa membangun budaya inovasi di kampus UNS. Selanjutnya, UNS akan menyiapkan pembangunan innovation lab dan akan mengelolanya untuk kemajuan bersama.

"Kerja sama ini merupakan upaya yang terus menerus untuk membangun budaya inovasi di kampus UNS. Secara khusus, kerja sama dengan PT VKTR ini adalah langkah awal yang baik untuk menciptakan satu ekosistem yang saling mendukung untuk mengembangkan elektrifikasi transportasi di Indonesia secara jangka panjang dan berkelanjutan oleh perguruan tinggi dan industri," tutur Agus.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gandeng Perusahaan Karoseri Tri Sakti Bangun Perakitan Bus Listrik

Sebelumnya, PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), entitas bisnis yang dibentuk oleh PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan karoseri tanah air, Tri Sakti.

Kerja sama tersebut menjadi langkah awal VKTR dalam upaya pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia.  Kesepakatan kerja sama itu diungkap oleh Direktur Utama dan CEO PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie dalam pertemuan dengan pers di workshop Tri Sakti di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 17 Februari 2022.

"Dengan kerja sama ini, secara resmi kami membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bus listrik yang pertama di Indonesia, dengan bantuan teknologi dari BYD Auto," ungkap  Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dalam Press Conference Kerjasama Strategis Untuk Negeri Menuju Industrialisasi Bus Listrik, Kamis pekan ini.

Dengan menjadi entitas tersendiri, Anindya berharap VKTR dapat menjadi lebih fokus dalam mengakselerasi pengembangan industri EV di Indonesia. Di sisi lain, kerja sama dengan industri manufaktur dalam negeri memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh Bakrie & Brothers demi memenuhi target TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) produk-produk manufaktur.

"Ini merupakan bentuk kolaborasi industri yang saling mendukung. Kita ingin memastikan bahwa ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun di sini secara lengkap dari hulu hingga ke hilir. Jadi tidak setengah-setengah," tuturnya.

Sebagai contoh, Bakrie & Brothers membangun tidak hanya fasilitas pembuatan badan bus-nya saja, tetapi juga memikirkan bagaimana fasilitas perakitan sasis yang khusus didedikasikan untuk bus listrik.

 

 

3 dari 4 halaman

30 Bus

Direktur Utama PT Vektr Mobiliti Indonesia, Gilarsi W Setijono menambahkan, saat ini VKTR telah memasok sejumlah 30 bus VKTR-BYD yang dalam waktu dekat segera beroperasi di rute non-BRT Transjakarta.

"Kami berharap dengan adanya kerja sama strategis VKTR, Tri Sakti, dan BYD Auto ini akan turut mempercepat kesiapan industri EV di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik perkotaan seperti Jakarta, yang bebas emisi karbon dan mendukung udara bersih," kata Gilarsi.

Gilarsi berharap, kolaborasi industri yang telah mereka jalin saat ini akan mampu melayani pemenuhan target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berniat mengoperasikan hingga 100 unit bus listrik dalam waktu dekat ini.

Gilarsi juga menyatakan, pihaknya akan menjaga kualitas dari produk kendaraan yang mereka produksi. Setiap bus listrik yang dihasilkan oleh VKTR dipastikan melewati proses quality management dengan standar terbaik, dan akan didukung dengan sistem after sales service yang memahami betul karakter kendaraannya. Ia pun membeberkan reputasi BYD Auto, salah satu pemain besar kendaraan listrik asal Tiongkok itu.

"Semua kendaraan listrik BYD terbukti berkualitas dan memiliki standar keamanan dan kenyamanan yang sangat baik. Terbukti, BYD bisa memasuki pasar-pasar yang memiliki standar mutu dan keamanan yang tinggi seperti di Eropa dan Amerika," ungkapnya.

Sebagai produksi perdana, selama sebulan ke depan diharapkan dapat diselesaikan tiga bus listrik di workshop Tri Sakti, berkoordinasi dengan BYD. Ke depan pihaknya yakin industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang lebih cepat.

 VKTR telah menyiapkan sejumlah rencana untuk terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian berbeda. Jadi tidak hanya berhenti dengan BYD dan Tri Sakti. Hal ini untuk memastikan penguasaan teknologi yang tepat untuk pasar Indonesia.

"Kami juga akan memperluas jangkauan produk VKTR ke daerah-daerah lain selain DKI Jakarta. Kami optimis akan mampu menjadi pemain utama dalam bisnis dan industri bus listrik di dalam negeri,” pungkasnya. 

 

4 dari 4 halaman

Siap Meluncur 2022

Sebelumnya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan segera merilis bus listriknya dalam waktu dekat. Presiden Direktur Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie menyebutkan, Perseroan telah mempersiapkan proses ini selama kurang lebih 1,5 tahun terakhir.

Perseroan sejak 2018 telah menjalin kerja sama dengan BYD Auto untuk mengembangkan industri bus listrik di Indonesia. Inisiatif itu disebut dengan ‘project VEKTR’.

"Melantai dalam arti kata, perusahaan Indonesia berhasil membawa bus listrik ke jalan. Itu maksud kami. Dimulai dari jalanan Jakarta. Ini bukan baru sebulan dua bulan, ini 1,5 tahun kami rintis," ujar Anin dalam paparan publik, Jumat (10/12/2021).

Anin menyebutkan ada sekitar 30 bus yang akan melenggang di jalanan Jakarta. Ke depannya, keberadaan bus listrik ini diharapkan dapat menambah pendapatan Perseroan. Namun, jika performancenya secara konsisten bertumbuh, Anin tak menutup kemungkinan untuk mengantar lini bisnis ini melantai di Bursa.

"Jadi maksud kami melantai itu belum buat IPO. Tapi mudah-mudahan kalau performance kami baik, dan VEKTR akan jadi salah satu andalan kami ke depan untuk unlocking the potential, tapi bukan di 2022,” kata Anin.

Proyek bus listrik ini juga sebagai bagian untuk mendukung elektrifikasi kendaraan di tanah air. Sehingga dalam implementasinya, perseroan juga melibatkan peran pemerintah.

"Kami juga bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk memastikan bahwa kami ikut dalam upaya meyakinkan elektrifikasi the way to go,” kata Anin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.