Sukses

2 Perusahaan Besar Minta Karyawan WFH Imbas Lonjakan Kasus COVID-19 di AS

Sejumlah perusahaan di Amerika Serikat memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk tempat bekerja seiring lonjakan kasus COVID-19.

Liputan6.com, New York - American Express dan BlackRock, dua perusahaan besar yang  turut mendesak karyawan tetap menjalankan sistem bekerja jarak jauh atau work from home (WFH) pada 2022 mengingat kasus COVID-19 kembali melambung.

"Perusahaan melihat terjadinya peningkatan eksponensial dalam penyebaran varian Omicron di seluruh dunia. Sehingga kami memutuskan para karyawan untuk melanjutkan pekerjaan secara efektif dari rumah saja," ujar  CEO American Express (AMEX) Stephen Squeri dalam memo kepada karyawan dikutip dari laman CNN, ditulis Sabtu (8/1/2022).

Entitas yang berbasis di New York mengumumkan kebijakan perusahaan untuk menunda rencana kerja fleksibel pada Senin, 24 Januari 2022. Regulasi ini mengharuskan sebagian besar karyawan berada di kantor satu-tiga hari dalam sepekan.

Squeri selaku CEO mengungkapkan mengatakan penundaan pemberlakuan kembali bekerja ke kantor sampai situasi sedikit membaik dan merasa nyaman. Setelah itu baru perusahaan akan membawa sejumlah besar karyawan kembali bersama-sama di kantor.

Sementara itu, BlackRock (BLK ) yang juga berpusat di New York, mendorong karyawan untuk bekerja dari mana pun pekerja merasa paling nyaman. Boleh dari rumah maupun kantor.

"Kantor kami masih buka dan karyawan dapat bekerja dari kantor jika mereka mau," kata juru bicara perusahaan Aziz Nayani.

Sebelum liburan, BlackRock mendorong fleksibilitas dengan lokasi kerja karyawan hingga 7 Januari 2022. Manajer investasi terbesar di dunia itu memberi tahu karyawan akhir pekan lalu terkait perpanjangan fleksibilitas hingga 28 Januari 2022 imbas penyebaran varian omicron yang kian meluas.

Langkah ini merupakan pergeseran dari kebijakan BlackRock sebelumnya. Karyawan AS di sebagian besar kota diminta untuk datang ke kantor setidaknya tiga hari dalam  seminggu.

Sejumlah perusahaan besar telah merevisi rencana back-to-the-office dalam beberapa hari terakhir. Termasuk bank-bank besar yang berbasis di New York JPMorgan Chase, Citigroup, Goldman Sachs dan Jefferies.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tarik Ulur Pekerja Kembali ke Kantor

Perubahan tersebut mengisyaratkan kekhawatiran akan terjadinya kerumunan tatkala di antara karyawan kembali ke kantor. Terutama di lift dan kereta bawah tanah (subways) mengingat situasi kesehatan AS memburuk.

Wali Kota New York City Eric Adams sejatinya mendorong kembalinya sistem bekerja secara remote.  Dia khawatir gedung perkantoran yang kosong akan merusak ekosistem pekerja yang bergantung dengan tempat bekerja seperti pelancong bisnis, pembersih kering, restoran, dan vendor.

"Kami memiliki karyawan berketerampilan rendah yang tidak dapat melakukan pekerjaan dari rumah atau dari jarak jauh. Sudah waktunya untuk membuka dan menghidupkan kembali ekosistem keuangan AS,” tambahnya.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.