Sukses

Saham UNVR Merosot 4,28 Persen Usai Rilis Laporan Keuangan Semester I 2021

Saham Unilever Indonesia (UNVR) melemah 4,28 persen ke posisi Rp 4.810 per saham pada sesi pertama Jumat, 23 Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bergerak di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham Jumat (23/7/2021). Hal ini setelah perseroan merilis laporan keuangan semester I 2021 dan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan.

Mengutip data RTI, Jumat 23 Juli 2021, saham UNVR melemah 4,28 persen ke posisi Rp 4.810 per saham. Pada pembukaan perdagangan, saham UNVR turun 65 poin ke posisi Rp 4.960.

Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 4.960 dan terendah Rp 4.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.420 kali dengan volume perdagangan 456.936. Nilai transaksi Rp 221,7 miliar. Investor asing lepas saham Rp 58,5 miliar.

Sementara itu, laju IHSG turun 0,71 persen ke posisi 6.094. Indeks saham LQ45 turun 1,37 persen ke posisi 845,31. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 272 saham melemah sehingga menekan IHSG. 186 saham menguat dan 159 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 873.972. Volume perdagangan 14,5 miliar saham dan nilai transaksi Rp 6,7 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Unilever Indonesia pada Semester I 2021

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merilis laporan keuangan semester I 2021. Perseroan meraup penjualan Rp 20,17 triliun selama semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 21,77 triliun. Penjualan Unilever susut 7,32 persen.

Rincian penjualan perseroan dari dalam negeri tercatat Rp 19,28 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,76 triliun. Dari ekspor turun menjadi Rp 888,11 miliar pada semester I 2021 dari periode semester I 2020 sebesar Rp 1 triliun.

Dari kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh untuk penjualan dalam negeri, perseroan mencatat penurunan dari Rp 14,41 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 12,92 triliun pada semester I 2021. Selain itu, penjualan ekspor kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh susut menjadi Rp 563,18 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 685,88 miliar.

Sedangkan produk makanan dan minuman untuk penjualan dalam negeri meningkat pada semester I 2021. Tercatat penjualan produk makanan dan minuman dalam negeri mencapai Rp 6,36 triliun dari periode semester I 2020 sebesar Rp 6,34 triliun. Sedangkan penjualan ekspor untuk produk makanan dan minuman naik menjadi Rp 324,92 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 316,82 miliar.

Perseroan mencatat laba Rp 3,04 pada semester I 2021. Realisasi laba itu merosot 15,85 persen dari periode semester I 2020 sebesar Rp 3,61 triliun.

Total liabilitas tercatat Rp 16,26 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 15,59 triliun. Ekuitas perseroan mencapai Rp 4,01 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 4,93 triliun. Total aset tercatat Rp 20,27 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 20,53 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 526,35 miliar pada 30 Juni 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.