Sukses

Memilih Sektor Saham saat Pandemi COVID-19

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menyebut, saham seperti telekomunikasi menjadi salah satu yang mengalami sentimen positif karena pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang masih terjadi membuat beberapa emiten mengalami dampak negatif dari sisi pendapatan dan laba bersih.

Meski demikian, masih ada beberapa sektor usaha yang mengalami kenaikan signifikan. Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menyebut, saham seperti telekomunikasi menjadi salah satu yang mengalami sentimen positif karena pandemi COVID-19.

"Kalau telekomunikasi tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi ekonomi nasional karena pandemi, tapi kalau sektor transportasi, keuangan, retail pasti pengaruh sekali," katanya kepada Liputan6.com, Senin (26/4/2021).

Selain itu, investor saat ini juga telah melihat perusahaan secara detail, khususnya dari sisi fundamental.  

"Kalau tahun ini fokusnya lebih ke fundamental perusahaan, kepada sektornya bisnisnya, next-nya juga ketika melakukan recovery akan pulih dengan cepat atau tidak. kalau saham besar pilihannya pasti masih ke saham saham big cap ya," ujarnya.

Meski saham kapitalisasi besar masih menjadi andalan, Wawan juga menyebutkan, investor retail masih sering memilih saham kapitalisasi kecil dengan performa terbaik. Hal ini tak terlepas dari nilai valuasi saham.

"Kalau investor retail pada umumnya, tidak akan terlalu masalah dengan small dan bignya itu. Jadi memang lebih ke siapa investornya. Selain itu juga lebih ke kinerja perusahaan dan ekonomi, jadi harus lihat juga sektornya apa," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 26 April 2021

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham sesi kedua, Senin (26/4/2021). Investor asing masih melakukan aksi jual saham pada awal pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,86 persen ke posisi 5.964,82. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,17 persen ke posisi 892,17. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal pekan ini, IHSG bergerak di posisi 5.955-6.027. Sebanyak 304 saham tertekan sehingga menekan IHSG. 193 saham menguat dan 138 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 874.043 kali dengan volume perdagangan saham 14,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 198,63 miliar di pasar reguler.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham tambang naik 2,79 persen, dan membukukan kenaikan tertinggi. Diikuti sektor saham konstruksi naik 0,75 persen dan aneka industri menguat 0,01 persen.

Sektor saham keuangan turun 1,85 persen, dan pimpin penurunan. Diikuti sektor saham infrastruktur susut 1,3 persen dan industri dasar sebesar 1,29 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Sektor Usaha

  • emiten