Sukses

Sektor Saham Tambang Pimpin Penguatan, IHSG Menguat 0,54 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,54 persen atau 32,48 poin ke posisi 6.002,77 pada penutupan perdagangan saham Selasa, 6 April 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Sempat berada di zona merah, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan sesi kedua perdagangan saham, Selasa (6/4/2021). Meski demikian, investor asing masih melakukan aksi jual saham.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,54 persen atau 32,48 poin ke posisi 6.002,77. Indeks saham LQ45 menguat 0,49 persen ke posisi 900,02. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.008,50 dan terendah 5.944,42. Sebanyak 301 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 186 saham melemah dan 159 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 958.837 kali dengan volume perdagangan 17,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 198,08 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.483.

Secara sektor, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,07 persen. Sektor tambang naik 2,22 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham konstruksi menanjak 1,02 persen dan sektor saham perdagangan menanjak 0,96 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain saham FORU melonjak 34,86 persen, saham ABBA menanjak 34,83 persen, saham ZBRA menguat 25 persen, saham TFAS menanjak 24,89 persen dan saham SKBM naik 24,70 persen.

Saham-saham yang masuk top losers antara lain saham TOYS turun 6,99 persen, saham OPMS merosot 6,99 persen, saham APEX tergelincir 6,92 persen, saham AGRS susut 6,9 persen, dan saham LAND tergelincir 6,9 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham ADRO sebesar Rp 23,3 miliar, saham WIKA sebesar Rp 18,1 miliar, saham INCO sebesar Rp 17,6 miliar, saham PTPP sebesar Rp 15,4 miliar dan saham KLBF sebesar Rp 15,3 miliar.

Sementara itu, saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 187,8 miliar, saham BBRI sebesar Rp 111,4 miliar, saham ASII sebesar Rp 37 miliar, saham MDKA sebesar Rp 33,7 miliar, dan saham NFCX sebesar Rp 19,3 miliar.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,20 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 1,02 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,3 persen, indeks saham Shanghai susut 0,04 persen dan indeks saham Singapura turun 0,14 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.