Sukses

Saham INCO dan ANTM Terbang Imbas Rencana Pembangunan Pabrik Baterai di RI

Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus melaju pada perdagangan saham Jumat, 8 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat, (8/1/2021). Akan tetapi, penguatan saham ANTM dan INCO tak sebesar pada perdagangan kemarin.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 7 Januari 2020, saham INCO menguat 13,36 persen ke posisi Rp 6.575 per saham. Total volume perdagangan 142,91 juta saham. Nilai transaksi Rp 946,4 miliar.

Sedangkan saham ANTM menanjak 17,12 persen ke posisi Rp 2.600 per saham. Volume perdagangan saham 1,98 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5 triliun.

Melihat hal ini, Analis pasar modal Hans Kwee menilai salah satu sentimen terjadinya kenaikan saham INCO dan ANTM ialah rencana pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia, sehingga nilai nikel mengalami kenaikan.

"Memang kalau bicara untung, INCO dan ANTM. Kedua itu biasanya mengalami kenaikan. Iya, karena memang ada rencana pemerintah bikin baterai," ujar dia.  

Hans juga menyebut, proses pabrik baterai yang masih terus berlanjut masih menarik perhatian sebagian investor. Keinginan memiliki energi baru juga menjadi peluang yang sangat besar.

"Tetap menarik tentunya, kita melihat proses pabrik baterai masih berlangsung di Indonesia, ke depan energi baru sangat dibutuhkan, salah satunya baterai," ujar dia.

Hal senada dikatakan, Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji. Ia menuturkan, pasar respons positif  kabar pabrik baterai mobil listrik LG dibangun di KIT Batang. Hal itu dinilai berdampak terhadap harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

"Ada kabar positif di mana pabrik baterai mobil listrik LG dibangun di KIT Batang,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 7 Januari 2021.

Nafan merekomendasikan hold saham ANTM dengan target harga Rp 2.880 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gerak Saham INCO dan ANTM pada 8 Januari 2021

Mengutip data RTI, saham ANTM naik 3,46 persen ke posisi Rp 2.690 per saham pada sesi pertama perdagangan saham, Jumat, 8 Januari 2021. Saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.750 dan terendah Rp 2.610 per saham.

Total frekuensi perdagangan 96.795 kali dengan nilai transaksi Rp 2 triliun.  Investor asing beli saham ANTM Rp 62 miliar dan jual Rp 171,4 miliar. Sedangkan investor domestik beli saham Rp 1,9 triliun dan jual saham Rp 1,8 triliun.  

Sedangkan saham INCO naik 1,9 persen ke posisi Rp 6.700 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi 7.000 dan terendah 6.600 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.504 kali dengan nilai transaksi Rp 369,8 miliar.

 

3 dari 3 halaman

Pembangunan Pabrik Baterai di Indonesia

Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah teken kerja sama dengan LG Energy Solution Ltd untuk membuat pabrik baterai bagi kendaraan listrik. Kerja sama di bidang industri sel baterai kendaraan listrik ini bernilai USD 9,8 miliar atau Rp 138 triliun.

Ada empat perusahaan pelat merah yang terlibat dalam kerja sama ini antara lain PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

"Alhamdulillah dari dinamika tersebut tanggal 18 Desember pemerintah tanda tangan MoU dengan LG grup yang menggandeng perusahaan Hyundai. Ini udah MoU untuk pembangunan pabrik baterai listrik yang terintegrasi," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam Keterangan Pers Kepala BKPM Tentang Investasi Baterai Listrik LG Energy Solution & Konsorsium BUMN, Jakarta, Rabu, 30 Desember 2020.

Selama proses negosiasi ini, Bahlil menyebut telah melibatkan para perusahaan BUMN yang akan menjadi pelaksana kerja sama ini. Sehingga diperkirakan pada Januari 2021, akan ada penandatanganan kerjasama investor dengan pada perusahaan BUMN yang terlibat.

"MoU ini dibahas dengan BUMN, jadi setelah ini, Januari sudah tanda tangan kontrak dengan BUMN," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.