Sukses

Respons Perkembangan Vaksin Corona, Bursa Saham di Asia Menguat

Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,39 persen pada awal perdagangan karena saham Softbank Group melonjak 2 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia Pasifik naik pada perdagangan Kamis pagi menyusul berita positif seputar pengembangan vaksin virus corona yang potensial.

Dikutip dari CNBC, Kamis (2/7/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,39 persen pada awal perdagangan karena saham konglomerat Softbank Group melonjak 2 persen. Indeks Topix juga naik 0,63 persen.

Kospi Korea Selatan naik 0,78 persen. Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia naik 0,44 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,16 persen lebih tinggi.

Para investor mengamati reaksi semalam terhadap studi tentang calon virus corona yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech di mana obat tersebut menciptakan antibodi penawar. Namun hasilnya belum ditinjau oleh jurnal medis.

"Kami berhati-hati," kata Joseph Capurso, Kepala Ekonomi Internasional di Commonwealth Bank of Australia, menulis dalam sebuah catatan.

"Kami telah menerima berita positif tentang vaksin potensial di masa lalu, tetapi semua belum melihat produksi dan distribusi yang meluas," lanjut dia.

Sementara itu, pergerakan pasar di Hong Kong juga akan diawasi karena saham kembali diperdagangkan setelah libur pada Rabu. Polisi Hong Kong mengumumkan bahwa mereka telah melakukan penangkapan pertama setelah hukum keamanan nasional Tiongkok diberlakukan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wall Street dan Harga Minyak

Semalam di Amerika Serikat, S&P 500 dan Nasdaq Composite memulai kuartal baru dengan menguat. S&P 500 naik 0,5 persen untuk menutup perdagangan di 3.115,86. Sementara Nasdaq Composite membukukan rekor penutupan tertinggi, naik 0,95 persen menjadi 10.154,63.

Namun Dow Jones Industrial Average tergelincir 77,91 poin atau 0,3 persen dan ditutup pada 25.734,97.

Sementara harga minyak tergelincir di awal perdagangan Kamis, dengan patokan minyak mentah berjangka Brent internasional turun 0,29 persen menjadi USD 41,91 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 0,35 persen menjadi USD 39,68 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.