Sukses

Rupiah Perkasa, IHSG Sentuh Posisi Tertinggi Sejak Maret 2018

Rupiah tembus posisi 13.970 per dolar AS sehingga dorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 68,78 poin.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis pekan ini. Aksi beli investor asing dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jadi katalis positif.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (31/1/2019), IHSG melonjak 68,78 poin atau 1,06 persen ke posisi 6.532,96. Indeks saham LQ45 mendaki 1,51 persen ke posisi 1.038,97. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 231 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 174 saham melemah dan 124 saham diam di tempat.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.544,47 dan terendah 6.491,38. Sebelumnya, berdasarkan data RTI, pada awal Maret 2018, IHSG sempat sentuh posisi 6.500.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 503.904 kali dengan volume perdagangan 23,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 27,8 triliun. Tingginya transaksi tersebut didorong saham PT Holcim Indonesia Tbk di pasar negosiasi yang mencapai Rp 13 triliun. Hal itu terkait akuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk oleh PT Semen Indonesia Tbk.

Investor asing beli saham Rp 1,46 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.973.

Sebagian besar sektor saham kompak menguat kecuali sektor saham pertanian turun 0,17 persen dan sektor saham industri dasar merosot 0,21 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan mendaki 1,73 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,68 persen dan sektor saham konstruksi naik 1,33 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CSIS mendaki 24,73 persen ke posisi Rp 454 per saham, saham RIGS menguat 24,41 persen ke posisi 316 per saham, dan saham MBTO mendaki 18,06 persen ke posisi 1.700 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham FISH merosot 22,22 persen, saham KAEF tergelincir 10,06 persen ke posisi 2.950 per saham, dan saham SRAJ terpangkas 8,26 persen ke posisi 200 per saham.

Kepala Riset PT Samuel International, Harry Su menuturkan, penguatan IHSG didorong sentimen eksternal. Namun, penguatan IHSG tersebut hanya sementara.

IHSG menguat tersebut didorong dari bursa saham regional yang positif dan indeks Dow Jones naik 400 basis poin. Penguatan bursa global juga didorong dari langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve tahan suku bunga.

"Fed meeting, kelihatan mereka akan lebih sabar menaikkan suku bunga. Kalau tidak dinaikkan dolar AS melemah, rupiah menguat, jadi bagus buat market," ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Sesi I

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

Berdasarkan data RTI, Kamis 31 Januari 2019, IHSG menguat 57,90 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.522,09 pada sesi pertama perdagangan saham. Indeks saham LQ45 menguat 1,08 persen ke posisi 1.034,61. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 243 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 135 saham melemah dan 122 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.529,05 dan terendah 6.491,38.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 273.384 kali dengan volume perdagangan 15,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 480,58 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.980.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,01 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,13 persen.

Sektor saham konstruksi menguat 1,87 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 1,55 persen dan sektor saham tambang menguat 1,57 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CSIS naik 24,73 persen ke posisi 454 per saham, saham RIGS melonjak 24,41 persen ke posisi 316 per saham, dan saham MBTO melonjak 22,95 persen ke posisi 150 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MTSM turun 12,74 persen ke posisi 137 per saham, saham YULE merosot 7,14 persen ke posisi 182 per saham, dan saham FAST terpangkas 6,54 persen ke posisi 1.500 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,1 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,38 persen, indeks saham Jepang Nikkei naik 1,02 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,83 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,68 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,42 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.