Sukses

IHSG Melemah Dibayangi Pidato the Fed

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah pada perdagangan Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah pada perdagangan Jumat pekan ini.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (26/8/2016) pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 0,03 persen atau 1,5 poin ke level 5.452,55. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,22 persen ke level 941,30.

Ada sebanyak 72 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 50 saham melemah dan 60 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.341 kali dengan volume perdagangan 205,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 112 miliar.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.456,63 dan terendah 5.446,40 pada awal sesi. Investor asing pun mencatatkan aksi beli bersih sekitar Rp 1 miliar di pasar reguler. Sedangkan dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke level Rp 13.238.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah dipimpin oleh saham perdagangan yang turun 0,49 persen, kemudian saham konsumsi 0,41 persen dan saham pertanian 0,19 persen.

Sementara sektor yang menguat adalah sektor saham aneka industri menguat 0,28 persen begitu juga industri dasar dan saham konstruksi yang naik 0,22 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PLAS naik 18,6 persen ke level Rp 1.700 per saham, saham MLIA mendaki 7,96 persen ke level Rp 610 per saham, dan saham TOBA menanjak 6,87 persen ke level Rp 700 per saham.

Sementara itu saham-saham tertekan antara lain saham BEKS merosot 10 persen ke level Rp 54 per saham, saham LMPI turun 9,89 persen ke level Rp 164 per saham, dan saham BTON susut 7,33 persen ke level Rp 139 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan gerak IHSG sedang berusaha melepaskan diri dari fase konsolidasi. Karena itu, target level resistance yang perlu ditembus di level 5.477. Sedangkan support di level 5.386.

"Potensi pergerakan masih terlihat memiliki kekuatan besar untuk melanjutkan kenaikan yang ditunjang oleh aliran dana investor asing yang kembali terjadi," kata William

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.