Sukses

Laporan Laba Kuartal III Dorong Penguatan Wall Street

Indeks Dow Jones Industrial Averange menguat 320,55 poin atau 1,87 persen menuju 17.489,16.

Liputan6.com, New York - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta), untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir. dipicu hasil laporan keuangan dari beberapa emiten yang menunjukkan kinerja yang lebih baik dari estimasi para analis.

Selain itu, rencana pemberian stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral Eropa juga memberikan dorongan tambahan penguatan pasar modal Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Jumat (23/10/2015), Indeks Dow Jones Industrial Averange menguat 320,55 poin atau 1,87 persen menuju 17.489,16. Indeks S&P 500 juga naik 33,57 poin atau 1,66 persen menuju 2.052,51. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 79,93 poin atau 1,65 persen ke level 4.920,05.

Saham McDonald melonjak paling tajam dalam tujuh terakhir dan EBay menuju kenaikan terbesar sejak 2012. Microsoft Corp dan Amazon.com Inc merilis hasil laporan keuangan setelah pasar tutup.

Sampai saat ini, 44 persen perusahaan yang tercatat di bursa telah melampaui perkiraan penjualan dan 74 persen telah mengalahkan proyeksi laba yang diestimasikan oleh para analis.

"Reli yang terjadi di bursa Amerika saat ini terjadi karena estimasi para analis telah dikalahkan dengan realisasinya," jelas Chief Investment Strategist Prudential International Investments Advisers LLC, John Praveen.

Selain itu, ia melanjutkan, langkah dari Bank Sentral Eropa untuk kembali melanjutkan stimulus yang mereka berikan juga ikut mendorong penguatan Wall Street.

Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bahwa saat ini Bank Sentral Eropa sedang memmertimbangkan untuk mengambil langlah-langkah stimulus baru guna mendorong pertumbuhan angka inflasi.

Apa yang ditorehkan oleh bursa AS pada hari ini sangat berkebalikan dengan yang terjadi pada sehari sebelumnya. Pada perdagangan kemarin, Wall Street memerah didorong oleh saham-saham di sektor kesehatan atau saham-saham farmasi.

Saham Valeant Pharmaceutical tenggelam pada perdagangan intraday turun 19,2 persen ke level US$ 118,16, merupakan level terendah sejak Oktober 2014. Penyebab penurunan saham perusahaan farmasi tersebut karena keluarnya penelitian dari Citron Research yang menyatakan bahwa Valeant sedang dalam masa krisis.

Saham sektor kesehatan lainnya yaitu Allergan yang juga memiliki model bisnis mirip dengan Valeant juga mengalami hal yang sama yaitu turun 1,7 persen menjadi US$ 259. (Gdn/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.