Sentimen Yunani Mereda Bakal Angkat IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini ditopang dari sentimen Yunani dan rilis inflasi Juni 2015.

Analis PT BNI Thendra Chrisnanda menuturkan, IHSG berpeluang menguat ditopang dari ada titik temu penyelesaian utang Yunani. Hal itu memberikan sentimen positif ke bursa saham Eropa sehingga diharapkan dapat berimbas ke laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini.

Selain itu, rilis inflasi Juni 2015 yang di bawah perkiraan pelaku pasar juga diharapkan membawa angin segar ke bursa saham. Inflasi Juni 2015 tercatat 0,54 MoM, 7,26 persen YoY, dan inflasi inti sekitar 5,04 persen. Realisasi ini lebih baik ketimbang perkiraan ekonom dengan inflasi di kisaran 0,65 persen MoM, 7,4 persen YoY, dan inflasi inti 5,07 persen.

"Inflasi di bawah harapan. Di Yunani ada titik temu penyelesaian utang sehingga diharapkan IHSG menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 4.872-4.945 pada Kamis pekan ini," kata Thendra saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (2/7/2015).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya memperkirakan, IHSG berpotensi menguat dengan target resistance terdekat di kisaran 4.981. Sedangkan level support diharapkan dapat terjaga di kisaran 4.853.

"IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada hari ini. Adanya sentimen dan berita yang mempengaruhi bursa saham diharapkan dapat dicermati dan ditelaah dengan baik," kata William.

Untuk rekomendasi saham, Thendra memilih sejumlah saham untuk dicermati pelaku pasar yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Sedangkan William memilih saham BWPT, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 1 Juli 2015, IHSG turun tipis 6,5 poin (0,13 persen) menjadi 4.904,06. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,20 persen menjadi 837,42. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham Sri-Kehati naik 0,08 persen ke level 285,31. (Ahm/)