Sukses

Mengikuti Regional, IHSG Dibuka Melemah

Pada hari ini, Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.350 hingga 5.450.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. IHSG bergerak seirama dengan Bursa Asia dan juga Wall Street.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (20/4/2015), IHSG turun tipis 3,88 poin ke level 5.406,76. Indeks LQ45 juga turun tipis 0,11 persen ke level 937,77.

Pelemahan tersebut berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG melemah lebih dalam ke level 5.400,05. Indeks saham LQ45 juga terperosok 0,17 persen ke level 937,14. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. Hanya ada dua indeks acuan yang menguat yaitu DBX dan Pefindo25.

Ada sebanyak 43 saham menghijau tapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan saham yang melemah tercatat 62 45 saham sehingga menahan penguatan indeks saham. Sementara itu, 61 saham diam di tempat.

Di awal sesi perdagangan, total frekuensi perdagangan saham tercatat 6.391 kali dengan volume perdagangan saham 149,46 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 191,73 miliar.

Secara sektoral, dari 10 sektor yang membentuk saham sebanyak 7 saham melemah dan 3 menguat. Sektor yang mengalami pelemahan terbesar adalah sektor industri dasar yang melemah 0,50 persen dan disusul oleh sektor aneka industri yang melemah 0,47 persen.

Mengawali pekan ini, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 40 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 40 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham MLIA mendaki 9,38 persen menjadi Rp 700 per saham, saham ETWA menanjak 9,38 persen ke level Rp 175 per saham, dan saham BAYU menguat 8,50 persen ke level Rp 1.085 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham LRNA turun 5,37 persen menjadi Rp 141 per saham, saham NRCA melemah 4,64 persen ke level Rp 1.130 per saham, dan saham JPFA menurun 2,84 persen ke level Rp 685 per saham.

Analis teknikal Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah menjelaskan, IHSG pada minggu ketiga April kemarin ditutup di level 5.410,64 dan untuk indeks LQ 45 ditutup di 938,75. Pergerakan IHSG selama seminggu kemarin bergerak di kisaran 5.394 hingga 5.486 dengan pergerakan terbatas dan side way.

Bursa Asia  yang tercermin dalam Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,3 persen menjadi 153,32 pada pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang. Pada pekan lalu, Indeks MSCI Asia Pasifik sempat menyentuh level tertinggi sejak 2008.

Di Amerika, Indeks Standard & Poor 500 turun 1,1 persen pada penutupan Jumat (17/4/2015) lalu, setelah laporan keuangan beberapa emiten menunjukkan hasil yang mengecewakan.

Hadiyansyah melanjutkan, untuk pergerakan IHSG pada pekan ini diperkirakan berada di kisaran 5.337 sebagai suport dan 5.524 sebagai resistance. "Hampir semua sektor sudah mulai memasuki fase kondolidasi dengan range trading yang terbatas," jelasnya.  Pada hari ini, ia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.350 hingga 5.450.(Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini