Sukses

Bursa Asia Terus Melemah Menanti Pengumuman Kebijakan The Fed

Bursa Asia tercatat melemah empat hari berturut-turut menandakan pelemahan terpanjang sejak Januari 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia tercatat melemah empat hari berturut-turut menandakan pelemahan terpanjang sejak Januari 2014.

Sementara itu, penguatan yen menyusul keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Jepang terus melambungkan nilai tukar yen dan melemahan pergerakan indeks sahamnya.

Seperti mengutip laman Bloomberg, Rabu (21/5/2014), indeks saham Asia Pasifik melemah 0,3% ke level 138,61 pada pukul 9.01 waktu Tokyo, sebelum pasar-pasar keuangan di Hong Kong dan China dibuka.

Indeks saham acuannya menurun dalam tiga hari terakhir di tengah kecemasan menghadapi pertumbuhan saham global yang menyentuh level tertinggi dalam enam minggu terakhir.

Indeks saham Jepang Topix tercatat menurun 0,6% menyusul nilai tukar yen yang diperdagangkan di level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan terakhir. Indeks saham Korea kospi juga mengalami koreksi 0,4%.

Sementara itu, indeks saham Australia S&P/ASX 200 merosot tipis 0,2%, disusul indeks saham Selandia Baru yang juga melemah sebesar 0,6%.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan indeks saham Topix datang dari  penantian pengumuman kebijakan Bank Sentral Jepang setelah pertemuan yang digelar selama dua hari. Para ekonom memprediksi tak akan ada perubahan kebijakan yang terjadi di Jepang saat ini.

Untuk diketahui, stimulus moneter Bank sentral Jepang dan pengeluaran yang dianggarkan pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe telah membuat indeks saham Topix melompat hingga 51% tahun lalu.

Saat ini, indeks saham Jepang tersebut justru mencatatkan pelemahan sebesar 11% sepanjang 2014 hingga perdagangan kemarin.

Menurut penelusuran Bloomberg, ini merupakan penurunan terbear yang terjadi di antara 24 negara maju lain.(Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.