Sukses

Alfamart Bakal Rambah Pasar Filipina

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk akan membentuk perusahaan joint venture dengan mitra lokal untuk membuka usaha di luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart, akan ekspansi ke luar negeri, salah satunya Filipina. Dalam rangka ekspansi usaha ini, perseroan akan menggandeng mitra lokal untuk membentuk perusahaan joint venture.

Managing Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Hans Prawira mengatakan, alasan perseroan melakukan ekpansi ke Filipina lantaran kultur di negara tersebut tidak jauh berbeda dengan di Indonesia.

"Pasar Filipina memiliki karakter market relatif sama dengan Indonesia dan kebetulan ada kesempatan kerja sama dengan partner kita disana," ujar Hans, usai konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (19/5/2014).

Dia menjelaskan, kerjasama yang dilakukan Alfamart dengan perusahaan ritel sebagai mitra lokalnya di Filipina berbentuk joint venture. Proses joint venture ini maksimal ditargetkan selesai sebelum akhir 2014.

"Target 1-2 bulan ke depan kami sudah final. Pokoknya sebelum akhir tahun kita targetkan sudah beroperasi," lanjutnya.

Sebelum membuka toko ritel di negara tersebut, Alfamart akan terlebih dahulu membangun pusat distribusi terlebih dahulu. Hal ini tujukan untuk menunjang serta menjadi pasokan ketika toko ritelnya mulai beroperasi.

"Kan masih perjanjian awal, belum final business plannya. Tapi memang bangun pusat distribusi terlebih dahulu, karena sebelum bangun toko ritel kita harus bangun distribusi dulu," jelasnya.

Nantinya perusahaan akan menjadi pemegang saham minoritas dalam kerja sama ini. Hal tersebut karena porsi peranan mitra lokal akan lebih besar mengingat mitra lokal tersebut lebih memahami kondisi dan situasi di Filipina.

"Yang pasti kami tidak jadi mayoritas, karena kami percaya lokal lebih tahu pasar. Mungkin tidak lebih dari 50%, jadi sistem operasional lokal, tapi kita bawa yang expertice di bidangnya. Sebagai pendatang kami akan lebih bergantung sama yang di sana," ungkap dia.

Sementara itu untuk produk-produk yang akan dijual pada toko ritel tersebut, Hans mengakui bahwa akan menjual produk lokal Filipina dan tidak mengekspor produk dari Indonesia. Hal ini karena produk di kedua negara sebagian besar sama.

"Kan banyak produk dari supplier besar, seperti Unilever yang ada perwakilan di Singapura. Kami juga  sudah lihat beberapa tempat tapi belum tahu di mana, kita akan sewa tanah, tidak beli. Nilai investasinya belum ada," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.