Sukses

Banjir Data Ekonomi, Awasi Delapan Saham Pilihan

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat dengan kisaran 4.727-4.780 pada awal April 2014.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dipengaruhi sentimen rilis data ekonomi seperti inflasi dan neraca perdagangan.

Analis PT Sinarmas Sekuritas, Rheza Mihardja menuturkan, IHSG akan bergerak menguat di level 4.727-4.780. Indeks saham akan dipengaruhi sejumlah rilis data ekonomi Jepang, Eropa, China dan Indonesia.

"Dari data inflasi Indonesia akan turun ke 0,04% month on month, dan data neraca perdagangan surplus di US$ 0,2 miliar," ujar Rheza, dalam ulasannya, Selasa (1/4/2014).

Selain itu, perdagangan saham juga dipengaruhi oleh data manufacturing PMI Jepang yang diperkirakan naik ke 50,68, dan data inflasi Eropa yang diperkirakan naik ke 0,61% year on year (yoy). Sementara itu, data HSBC manufacturing PMI China yang akan bertahan di level 48,1.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, sesuai harapan IHSG tidak terpengaruh banyak oleh pergerakan regional yang kurang kondusif.  Penguatan rupiah juga mendukung pasar modal Indonesia.

Hal itu memberikan signal kalau dana asing mulai masuk untuk antisipasi pemilu legislatif pada awal April 2014.

Yuganur memperkirakan, IHSG berada di level support 4.720-4.680 dan level resistance 4.830-4.900-5.050.

IHSG berhasil ditutup menguat 45,22 poin ke level 4.768,27 pada Jumat 28 Maret 2014. Dana asing yang masuk mencapai Rp 1,27 triliun telah mendorong penguatan IHSG. Selain itu, sejumlah rilis kinerja emiten dan pengumuman rasio dividen juga mempengaruhi IHSG.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan akumulasi untuk empat saham pada awal April 2014. Saham-saham itu antara lain PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Jatim Tbk (BJTM) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Sementara itu, Rheza memilih saham-saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar antara lain saham PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA), PT Metropolitan Land Tbk (MTLA), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham Telkom melihat telah terjadi koreksi dan konsolidasi selama beberapa minggu dalam batasan medium term-up trenline.

"Saham ini kandidat cocok untuk bargain  hunters yang mencari saham berkapitalisasi besar sebagai pendorong indeks. Pelaku pasar dapat beli dengan trading target Rp 2.325 per saham," ujar Yuganur.

Yuganur merekomendasikan, entry (1) Rp 2.190, entry (2) Rp 2.175, dan cut loss point Rp 2.145.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.