Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali mengalami erupsi dahsyat pada Rabu dini hari (16/10/2024), pukul 01.26 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 4.000 meter di atas puncak, atau sekitar 5.325 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 452 detik.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.829 kali, sehingga menjadikannya gunung paling aktif di Indonesia. Hingga hari ini, Rabu, 16 Oktober 2024, pukul 05.45 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Menurut pantauan PVMBG, berdasarkan laporan pengamatan sepanjang Selasa (15/10/2024) kemarin, Gunung Ibu tercatat mengalami sebanyak 75 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 8-28 mm, dan lama gempa 21-220 detik, serta 3 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 42-47 detik, lalu 123 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-20 mm, dan lama gempa 10-61 detik.
Sepanjang pengamatan itu juga terjadi 9 kali Harmonik dengan amplitudo 2-3 mm, dan lama gempa 18-148 detik, lalu 2 kali gempa Tornillo dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 19-38 detik, serta 919 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-12 mm, dan lama gempa 4-18 detik.
Dalam periode pengamatan itu, Gunung Ibu juga mengalami 78 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-28 mm, S-P 0.5-2.8 detik dan lama gempa 2-28 detik, lalu 15 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-12 mm, S-P 13 detik dan lama gempa 32-138 detik, serta 1 kali gempa Getaran Banjir dengan amplitudo 3.4 mm, dan lama gempa 2278 detik.
Advertisement