Sukses

Pendeta dan Jemaat Gereja Diajak Lawan Politik Identitas dalam Pilkada

Polres Rokan Hulu mengajak pendeta, jemaat dan pengurus gereja menjauhi politik identitas dalam kampanye Pilkada serentak 2024.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah gereja di Kabupaten Rokan Hulu didatangi personel Polres setempat. Bukan dalam rangka penegakan hukum, melainkan gotong royong membersihkan sejumlah titik tempat ibadah jemaat.

Kedatangan Polres Rokan Hulu ini sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun ke-69 Lalu Lintas Bhayangkara. Selain gotong royong, polisi juga menyerahkan bantuan alat kebersihan seperti sapu lidi, sapu dan kain pel.

Kepala Polres Rokan Hulu Ajun Komisaris Besar Budi Setiyono SIK menjelaskan, bantuan sosial ke Gereja Huria Kristen Batak Protestan dan Gereja Katolik serta gereja lainnya itu juga bertujuan menjalin silaturahmi dengan pendeta serta pengurus gereja.

Para pendeta dan pengurus diharap Budi selalu menjaga keharmonisan dan toleransi dengan agama lainnya yang sudah terjalin dengan baik. Dengan demikian, keamanan dan ketertiban masyarakat selalu terjaga, khususnya dalam tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Didampingi Kasat Lantas Polres Rokan Hulu Ajun Komisaris Tatit Rizkyan Hanafi SIK, Budi mengimbau pendeta menghindari gereja dijadikan sebagai alat politik identitas oleh kontestan Pilkada serentak.

"Gereja jangan sampai dijadikan alat politik identitas karena sudah memasuki masa Pilkada," ucap Budi, Sabtu siang, 7 September 2024.

Meski demikian, Budi tidak melarang partisipasi pendeta ataupun pengurus gereja mendukung salah satu peserta Pilkada. Hanya saja, jangan sampai mencampur adukkan urusan politik dengan keagamaan apalagi mengarah ke politik identitas.

"Silahkan berpartisipasi, mari wujudkan Pilkada damai dan jaga kondusivitas," kata Budi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Jaga Kondusivitas

Budi berharap pendeta, jemaat dan pengurus gereja tidak mudah percaya dengan berita-berita konflik keagamaan di media sosial. Pastikan kebenarannya dan jangan mudah menyebarluaskan.

"Jangan mudah terprovokasi berita hoax yang selalu bertujuan memecah belah persatuan," jelas Budi.

Terkait bakti sosial, Budi menyebut juga memberikan bantuan puluhan paket sembako kepada jemaat dan pengurus gereja. Bantuan ini diharap bermanfaat bagi jemaat dan kebersihan gereja.

 

 

Video Terkini