Sukses

Banjir dan Longsor Melanda Belasan Wilayah di Sukabumi, Arus Lalu lintas Sempat Dialihkan

Hujan deras mengguyur wilayah Kota Sukabumi, mengakibatkan dampak bencana banjir dan longsor di beberapa lokasi. Salah satunya, Kantor Dishub terendam banjir.

Liputan6.com, Sukabumi - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Sukabumi mencatat ada 11 titik lokasi terdampak bencana akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Kamis (16/5/2204) sore.

Belasan lokasi terdampak bencana itu diantaranya banjir terjadi pada 8 lokasi dan 3 longsor akibat tembok penahan tanah (TPT) longsor. Adapun rinciannya yakni empat titik banjir limpasan di wilayah Tipar, Benteng, Cikole, Sriwedari dan banjir limpasan di samping RSUD Syamsudin. Sementara, TPT longsor terjadi di Karamat, Sriwedari dan Kelurahan Cikole.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat mengatakan, hujan deras mengakibatkan beberapa titik banjir limpasan serta akibat adanya saluran air yang ada tidak mampu menampung debit air dengan curah hujan tinggi. Luapan itu imbas dari saluran yang tersumbat sampah.

Yang terparah itu tadi kalau melihat itu cuma debit air itu di depan Dishub, jalan lumayan cukup besar tapi yang terdampak ada beberapa titik yang ada di lokasi di selabatu ada di kelurahan karamat yang terdampak terhadap warga,” kata Novian.

Dia menuturkan, banjir yang terjadi di depan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi juga sempat lalu lintas kendaraan, sehingga pengendara dialihkan ke Jalan Sudirman. 

"Kalau melihat seperti itu ga bisa lah dilewati apalagi motor tapi Alhamdulillah karena jalur itu area ke wilayah Cisaat armada pasti bisa diantisipasi masuk ke jalan Sudirman," ujarnya.

Pihak BPBD menyebut, banjir berlangsung selama setengah jam hingga bisa menemukan titik penyumbatan akibat sampah. Banjir limpasan itu disebabkan saluran air yang tidak bekerja dengan baik, sehingga air hujan tumpah ke jalan.

"Alhamdulillah sih untuk kendala tidak ada, cuman untuk menyurutkan air perlu waktu saja karena pembuangannya terlalu kecil. Peralatan dari BPBD yaitu seperti alat alat kayak gaco, mesin sampah termasuk Alkon juga kita keluarkan semua peralatan yang ada untuk penanganan sampah termasuk gergaji mesin," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peralihan Cuaca ke Musim Kemarau

Sebanyak 15 personel BPBD diturunkan untuk mengevakuasi seluruh titik bencana alam. Pihaknya tak mengalami banyak kendala, kendati untuk menyurutkan air memerlukan waktu yang cukup lama.

"Semua armada roda empat kita turunkan, roda dua juga kita turunkan karena lumayan beberapa titik kita bagi-bagi tugas untuk semua bisa secepatnya terevakuasi," sambungnya.

Pihaknya juga dibantu oleh masyarakat sekitar dan PMI Kota Sukabumi. BPBD mengimbau, walaupun saat ini sudah memasuki musim kemarau namun masyarakat harus tetap waspada di masa peralihan.

"Kalau melihat situasi dan kondisi di lapangan sebab akibatnya karena perilaku masyarakat juga yang membuang sampah sembarangan. Kalau sekiranya bisa dibersihkan mandiri silahkan dibersihkan, sekiranya tidak kuat silahkan lapor ke BPBD yang akan bergerak" terang dia.

"Sebetulnya kalau sekarang itu sudah musim kemarau berdasarkan laporan dari BMKG cuman ada beberapa titik wilayah masih ada turun hujan tapi tidak rutin seperti musim hujan. Kalau musim hujan kan hampir tiap hari hujan besar, sekarang nggak, kadang hujan besar besok tidak," sambungnya.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.