Bantahan Manajemen PSIM Yogyakarta Soal Match Fixing Agar Tak Lolos Promosi Liga

Liputan6.com, Yogyakarta - Ramai diperbincangkan isu match fixing yang disebut-sebut dilakukan oleh manajemen PSIM Yogyakarta di kompetisi Liga 2 2023/2024. Hal itu bahkan membuat segelintir suporter memasang spanduk 'Cah-cah reti hasile, bathi piro Cik?' pada laga melawan Malut United di Stadion Mandala Krida, Sabtu (25/11/2023) kemarin.

Di media sosial, banyak yang menyebut PSIM Yogyakarta musim ini tak berniat untuk promosi ke Liga 1 lantaran disebut-sebut akan menjual pertandingan kepada tim lain.

Merespon hal tersebut manajemen PSIM Yogyakarta membantah ada pengaturan skor maupun dianggap tak berniat untuk melakoni pertandingan secara fair.

"Kami dari manajemen sangat terbuka apabila memang benar ada bukti valid atas isu tersebut. Kami siap bersama-sama kedua wadah suporter dan pemangku kebijakan sepakbola Yogyakarta membawa permasalahan ini ke ranah hukum demi untuk menjaga nama besar PSIM Yogyakarta. Atas nama PSIM saya menegaskan bahwa PSIM Jogja menjunjung tinggi integritas dan asas fairplay,” ujar Direktur Utama PSIM Yogyakarta Yuliana Tasno.

Perempuan yang akrab disapa Liana itu menyebut dengan adanya isu pengaturan skor yang melibatkan tim, membuat situasi di ruang ganti belakangan menjadi tidak kondusif.

Namun, Liana mengaku siap untuk bekerja sama dengan pihak terkait jika ke depannya ada tuduhan serupa.

Tim dengan julukan Laskar Mataram itu saat ini masih dalam rekor yang baik. Mereka berada di peringkat 2 klasemen sementara Grup B dengan 20 poin dari 10 laga.

Jumlah poin itu sama kuat dengan pemuncak klasemen saat ini Bekasi FC dengan 20 poin dari sembilan laga. Setidaknya mereka membutuhkan dua poin tambahan agar memastikan diri lolos babak berikutnya.

Untuk mewujudkan itu, Liana mengatakan PSIM fokus mempersiapkan tim untuk menghadapi lanjutan Liga 2 2023/2024.

"Saat ini, fokus kami adalah membawa PSIM lolos ke Liga 1, harapannya seluruh keluarga besar PSIM Jogja dapat terus bersinergi untuk mendukung hal ini," ucapnya.

Penulis: Taufiq Syarifudin