Sukses

PSSI Tanggapi Kerusuhan Sepak Bola yang Terus Berulang

Seakan tak mau belajar dari Tragedi Kanjuruhan, pihak keamanan lagi-lagi mengeluarkan tembakan gas air mata.

Liputan6.com, Solo - Laga Liga 2 yang mempertemukan Gresik United kontra Deltras Sidoarjo dengan hasil akhir 1-2 berbuntut kericuhan antara suporter. Seakan tak belajar dari Tragedi Kanjuruhan, pihak keamanan lagi-lagi harus mengeluarkan tembakan gas air mata.

Menanggapi kerusuhan tersebut, Muhammad sebagai Executive Commite PSSI mengatakan, kerusuhan pecah karena ada miskomunikasi antarsuporter dan klub.

Ia mengaku mendapatkan informasi bahwa suporter Gresik United berencana melakukan protes kepada manajemen terkait kekalahan di markas mereka tersebut.

Namun, alih-alih protes kepada manajemen suporter yang ada di dalam stadion tersebut berakhir dengan kerusuhan suporter dan pihak keamanan (pihak kepolisian) di mana pengamanan dari kepolisian tersebut menembakkan gas air mata.

"Pasti diurus sama komite yang membidangi, tapi menurut yang saya dapat laporan itu hanya miskomunikasi saja. Karena ada keamanan dan suporter," katanya di media informasi Piala Dunia U-17 di Hotel Solia Zigna, Laweyan, Solo, Senin (21/11/2023).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Regulasi Suporter

Saat dikonfirmasi Liputan6.com terkait kerusuhan yang terus berulang di dalam sepak bola nasioal, Muhammad menyebut hal tersebut dikarenakan adanya komunikasi yang tidak sejalan dari klub dengan para pendukungnya. 

"Suporter Gresik informasinya mau protes dengan manajemennya, kebetulan di situ ada tim Deltras, dan mengerucut bentrok dengan pihak kemanan," tutur dia.

Muhammad menambahkan, upaya dan pencegahan agar tidak sering terjadi kericuhan antar suporter ataupun dengan pihak keamanan sudah menjadi bahan evaluasi federasi sepak bola tertinggi Indosia itu.

Bahkan, menurut dia sudah ada aturan yang mengurusi hal tersebut. Namun, dirinya tidak menjelaskan secara rinci upaya yang dilakukan pihaknya untuk menghindari adanya keributan yang selalu berulang di ruang lingkup sepak bola Indonesia.

"Selama ini kalau saya liat kondisi manajemen klub sama suporternya itu tidak mencair. Kita pasti lakukan evaluasi. Itu (upaya PSSI) ada AD Hoc tentang suporter sudah ada. Langsung tanya aja ke Bang Arya (Arya Sinulingga EXCO PSSI)," pungkas Muhammad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini