Sukses

5 Rekomendasi Buku Tema Kehilangan, Tawarkan Kenyamanan dan Penyembuhan

Buku-buku ini umumnya berfokus pada cara membuka jalan menuju penyembuhan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap orang pasti pernah mengalami kehilangan yang menimbulkan kesedihan mendalam. Usai melalui masa duka, berbagai cara akan dilakukan untuk keluar dari kondisi tersebut.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan membaca buku. Buku yang dipilih pun sebaiknya adalah buku yang spesifik berisi tentang penghiburan dan harapan di tengah rasa sakit.

Banyak buku yang berisi tentang kesedihan dengan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati. Buku-buku ini umumnya berfokus pada cara membuka jalan menuju penyembuhan.

Selain dibaca untuk diri sendiri, buku-buku tersebut juga bisa diberikan kepada kerabat yang sedang mengalami kesedihan. Berikut 5 buku tema kehilangan dan kesedihan yang sebagian besar direkomendasikan oleh para ahli:

1. 'It’s OK That You’re Not OK: Meeting Grief and Loss in a Culture That Doesn’t Understand' karya Megan Devine

Buku 'It’s OK That You’re Not OK: Meeting Grief and Loss in a Culture That Doesn’t Understand' cocok untuk kamu yang merasa ingin dimengerti. Sang penulis yang juga merupakan terapis, Megan Devine, menggunakan pendekatan hati-hati untuk mengatasi kesalahpahaman tentang kesedihan melalui kata-kata penghiburan.

Devine menawarkan metode dan cara berpikir proaktif untuk menyembuhkan dan melewati rasa sakit. Ia menggunakan pendekatan yang lembut untuk mengatasi mitos kesedihan, termasuk gagasan bahwa kesedihan adalah sesuatu yang dapat dilewati dengan cepat.

2. 'I Wasn’t Ready to Say Goodbye: Surviving, Coping & Healing After the Sudden Death of a Loved One' karya Brook Noel & Pamela D. Blair, PhD

Rekomendasi selanjutnya adalah buku 'I Wasn’t Ready to Say Goodbye: Surviving, Coping & Healing After the Sudden Death of a Loved One' yang dikhususnya untuk seseorang yang mengalami kehilangan secara tiba-tiba. Buku ini dapat membantu seseorang menghadapi kemunduran terbesar dan paling mendadak dalam hidup.

Selain membantu melewati kesedihan, buku ini juga membantu pembacanya mengelola efek mental dan emosional jangka panjang. Kondisi tersebut memang umum terjadi dalam segala proses berduka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

'The Museum of Ordinary People' karya Mike Gayle

3. 'The Museum of Ordinary People' karya Mike Gayle

Kehilangan orang tua akan menimbulkan kesedihan yang luar biasa. Buku 'The Museum of Ordinary People' hadir untuk para pembaca yang kehilangan orang tuanya. Melalui karakter yang menyenangkan dan cerita yang penuh kasih, sang penulis menawarkan pandangan mendalam tentang proses kesedihan, kembali ke impian, dan tantangan untuk melepaskan.

4. 'The Reality Slap: How to Survive and Thrive When Life Hits Hard' karya Russ Harris

Jika kamu sedang berusaha menemukan kembali tujuan hidup setelah kehilangan, maka buku 'The Reality Slap: How to Survive and Thrive When Life Hits Hard' adalah pilihan tepat. Melalui buku ini, pembaca akan dipandu untuk menjalani saat-saat sulit dalam hidup hingga mendapatkan kembali tujuan hidup yang sempat hilang. Pembaca akan mendapatkan saran komprehensif dan studi kasus yang dapat menjadi alat untuk bangkit.

5. 'The Year of Magical Thinking' oleh Joan Didion

Saat keadaan sedang sangat sulit, kehilangan akan menjadi hal paling berat dalam hidup. Buku 'The Year of Magical Thinking' menceritakan kisah pilu dari sang penulis.

Dalam buku ini, Joan Didion bercerita tentang kematian suaminya saat putri mereka berjuang melawan penyakit. Menurut psikoterapis dan pembawa acara podcast Mentally Stronger, Amy Morin, LCSW, buku ini dapat membantu pembaca berpikir dan merespons otak tentang kehilangan dan proses penyembuhannya.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini