Sukses

Kaum Pekerja Batam Ingin Pemilu Aman dan Damai

Kebencian dan kecintaan pada calon secara berlebihan akan memicu polarisasi dan perpecahan di masyarakat.

Liputan6.com, Batam - Perang komentar warganet di media sosial dalam merespon sebuah isu mulai memanas. Kondisi ini mengundang keprihatinan para pekerja di Batam.

Aliansi Serikat Pekerja bersama masyarakat Batam yang menamakan diri Gerakan Massa Koalisi Pekerja/Buruh dan Rakyat Indonesia atau Gema Kopri Kota Batam menggagas sebuah gerakan pemilu damai.

Menurut koordinator relawan Koalisi Pekerja dan Rakyat Indonesia Kota Batam, Muhammad Herman, saat ini yang terhimpun masih berkapasitas sebagai pribadi-pribadi. Namun secara umum bisa dikelompokkan mereka berasal dari FSP LEM SPSI, SP KEP. SPSI, SP PAREKRAF SPSI, dan Ojek Online (Ojol).

"Selain itu ada pekerja online, buruh tani, nelayan, dan tokoh masyarakat," kata Herman.

Dalam diskusi internal mereka menyepakati bahwa koalisi ini akan mendukung Capres 2024 yang peduli pada nasib pekerja. Salah satunya dengan kebijakan kenaikan upah buruh.

"Seperti dilakukan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI," kata Herman.

Koalisi ini juga akan mengajak elemen masyarakat lain untuk mengkritisi Undang-Undang Cipta Kerja. 

"Dikaji ulang adakah pertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," tambahnya.

Sementra Syaiful Badri ketua Kordinator Gema Kopri Kepulauan Riau, yang juga Ketua DPD KEP SPSI Kepri menambahkan, bahwa Koalisi Pekerja ini akan mengajak seluruh elemen yang ada untuk menolak dan mengawasi berbagai macam bentuk intimidasi, kampanye hitam, berita bohong dan fitnah (hoaks), serta narasi-narasi lai. yang menyesatkan.

"Kami mendukung terwujud dan terlaksananya Pemilihan Presiden dengan Damai, Aman, dan berkualitas," katanya.

Ahmad Suria ketua panitia Deklarasi relawan Koalisi Pekerja dan Rakyat Indonesia Kota Batam menyampaikan gerakan selanjutkan akan mendatangkan Anies Baswedan ke Batam.

"Dengan jumlah masa yang Banyak selanjutnya akan hadirkan Pak Anies ke Batam," kata Suria.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini