Sukses

Gelar Nobar Gerhana Matahari Hibrida, Observatorium Assalam Kartasura Bagikan Ribuan Kacamata

Observatorium Assalam Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Kartasura, Sukoharjo menggelar nobar gerhana matahari hibrida kepada para santri dan masyarakat umum.

Liputan6.com, Solo - Pondok Pesantren Modern Islam Assalam, Kartasura, Sukoharjo menggelar nonton bareng (nobar) gerhana matahari hibrida di Observatorium Assalam, Kamis (20/4/2023). Tak hanya nobar, pihak observatorium juga membagikan ribuan kacamata kepada para santri untuk melihat fenomena alam tersebut.

Sebanyak tiga teleskop disiapkan di Observatorium Assalam yang terletak di lantai 5 bangunan komplek Pondok Pesantren Modern Islam Assalam. Selain menyediakan teleskop, pihak obervatorium juga membagikan gratis kacamata kepada para pengunjung yang ikut menyaksikan gerhana matahari di observatorium.

Kepala Pusat Astronomi Assalam AR Sugeng Riadi mengatakan kegiatan nobar gerhana matahari hibrida terbuka untuk santri dan masyarakat umum. Hanya saja untuk santri saat ini sudah pulang ke rumahnya masing-masing untuk merayakan hadri Raya Idul Fitri 1444 H sehingga pihaknya mengajak untuk menyaksikan gerhana tersebut secara live streaming melalui Zoom.

"Yang hadir (nobar) hanya pengurus inti dari CASA (Club Astronomi Santri Assalam) karena santri sudah pulang. Santri yang berada di rumah masing-masing kita beri kesempatan untuk melihat gerhana secara streaming. Nanti per anak dijadwalkan akan dimintai laporannya per provinsi," kata Sugeng di Observatorium Assalam, Kamis (20/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagi-Bagi Kacamata

Selain melakukan nobar pengamatan di observatorium, Sugeng mengatakan pihaknya juga membagikan ribuan kacamata untuk menyaksikan fenomena alam langka itu. Kacamata itu dibagikan kepada semua santri dan karyawan Pondok Pesantren Modern Islam Assalam, Kartasura, Sukoharjo.

"Kita memproduksi 2.500 kacamata terbagi kepada semua santri sekitar 2.200 kacamata dan pegawai sekitar 300 kacamata. Kita juga masih punya stok lama tahun 2016 lalu sekitar ada 300 kacamata. Santri yang ada di rumah kita beri kesempatan keindahan alam gerhana dengan kacamata matahari," ucapnya.

Menurut Sugeng gerhana matahari hibrida merupakan perpaduan gerhana matahari todal dan gerhana matahari cincin. Untuk wilayah Solo raya dan Jawa Tengah penampakan gerhana matahari yang tertutup bulan itu hanya sekitar 50 persen. Gerhana tersebut mulai terlihat sekitar pukul 09.27 hingga 12.17 WIB.

"Lha untuk Solo ya 53 persen. Terjadinya jam 10.50 WIB. Tetapi tadi sekitar pukul 09.27 WIB ada hitam-hitam kecil menyentuh permukaan matahari dan itu lah bulannya. Dan semakin lama hitam itu sebuah lingkaran, tidak lain adalah bulan yang menutupi matahari," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.