Sukses

Deretan Fakta Unik di Balik Laron, Serangga yang Cepat Mati Jika Tak Punya Pasangan

Laron-laron ini berkumpul di bawah cahaya dan mencari pasangannya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Munculnya ribuan serangga laron di Bojong, Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu mengejutkan banyak warga sekitar. Bahkan karena kemunculannya, banyak pengguna jalan yang tergelincir dan jatuh karena jalanan yang tertutupi oleh sayap laron tersebut menyebabkan jalanan menjadi licin.

Lantas mengapa dan kapan laron itu muncul, serta bagaimana cara mengatasinya? Selain itu apakah binatang yang biasa muncul dengan jumlah sangat banyak ini aman untuk dikonsumsi?

Laron sebenarnya rayap dewasa. Di Indonesia ada jenis rayap yang sering dijumpai. Rayap tanah memiliki bahasa ilmiah, subterranean termites, dan rayap kayu kering atau drywood termites.

Laron menyukai suhu antara 25 - 28°C. Perubahan suhu inilah yang menjadi penyebab laron keluar dari sarangnya dan terbang,

Lantas mengapa laron-laron tersebut kehilangan sayap-sayapnya? Ternyata sayap-sayap itu sengaja mereka lepaskan sebagai pertanda bahwa telah terjadi kematangan seksual dan siap untuk kawin, memulai proses penciptaan koloni rayap baru.

Laron-laron ini berkumpul di bawah cahaya dan mencari pasangannya. Uniknya, laron ini akan mati jika tidak berhasil menemukan pasangannya atau dengan kata lain laron yang tidak menemukan pasangannya akan mati saat fajar tiba.

Bagaimana mengatasi ribuan Laron yang keluar dari sarangnya? Cara yang paling efektif hanyalah dengan mematikan sumber cahaya atau dengan menutup jendela, lubang sirkulasi udara dan pintu.

Namun sebagian orang justu percaya bahwa  dengan menggantungkan cabai merah di dekat lampu adalah cara yang tak kalah efektif mengusir laron. Sebab, laron yang mendekati lampu akan mati setelah merasa panas akibat aroma menyengat yang dikeluarkan dari cabai merah tersebut.

Lalu apakah laron aman untuk dikonsumsi seperti halnya serangga yang lainnya? Binatang laron ini sebenarnya tidak membahayakan bila dikonsumsi dengan tepat.

Meskipun ada beberapa orang yang alrgi setelah memakannya dan kondisi tersebut ditandai dengan gatal-gatal, mual, atau muncul bintik-bintik pada kulit. Sedangkan kandungan yang terdapat pada laron yaitu, protein, antara lain asam amino seperti treonin, lysin, serin, valin, alanin, sistein, dan leusin., selain juga mengandung vitamin B.

(Penulis: Hermanto Asrori)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.