Sukses

Melacak Potensi Kebumen Melalui Cerita Desa

Indonesia merupakan negara yang memilki banyak potensi di berbagai bidang salah satunya pariwisata. Oleh karena itu, program One Village One Story (OVOS) atau satu desa satu cerita, digulirkan untuk melacak potensi tersebut.

Liputan6.com, Kebumen- Indonesia merupakan negara yang memilki banyak potensi di berbagai bidang salah satunya pariwisata. Oleh karena itu, program One Village One Story (OVOS) atau satu desa satu cerita, digulirkan untuk melacak potensi tersebut.

Ketua Pelaksana OVOS 2023 Wahyu Yoga Pratama, menyebutkan selama ini pemerintah telah aktif melacak segala potensi di desa yang bersifat top down. Untuk melengkapi hal tersbut, OVOS melakukan secara bottoms up.

"Karena inisiatifnya dari peserta yang merupakan warga desa. Mereka yang lebih tahu cerita yang menarik di desa mereka, mereka yang lebih kenal wilayah mereka sendiri, potensi desa mereka," ujar Wahyu Yoga Pratama, Rabu (22/3/2023).

Dalam program OVOS setiap peserta mengirimkan cerita dari desanya masing-masing. Cerita tersebut bisa berbentuk video kreatif berdurasi lima menit, maupun tulisan dalam bentuk makalah ataupun essay.

Kategorinya sendiri terdiri dari kebudayaan, pariwisata, teknologi, pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) dan kampung berkualitas. Kemudian peserta yang terpilih akan diberikan kesempatan memaparkan cerita mereka di hadapan dewan juri.

Wahyu Yoga Pratama yang merupakan mantan Program Manager Asia untuk Microsoft Inc menjelaskan, bahwa cerita yang dikirim para peserta dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan untuk memajukan daerah, terutama untuk bidang pariwisata, kebudayaan dan ekonomi.

Dia juga menjelaskan bahwa OVOS 2023 bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pariwisata dan Ekonomikreatif (Kemenparekraf), Kementerian Desa PDTT serta Pemerintah Kabupaten Kebumen.

Kegiatan kali ini diselenggarakan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Wahyu Yoga Pratama juga berharap dari 460 desa/kelurahan yang ada di Kebumen, setidaknya dapat mewakili 100 desa dan setiap desa bisa diwakili lebih dari satu orang peserta.

"Program ini bukan kompetisi desa. Satu desa bisa diwakili oleh lebih dari satu peserta. Kami berharap pesertanya berasal minimal dari seratus desa, yang artinya jumlah pesertanya lebih dari itu," ujarnya.

Pada tahun 2019-2021, program yang merupakan inisiatif dari Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI) sudah diselenggarakan di Kabupaten Sukabumi dan beberapa kabupaten di Jawa Barat. Oleh karena itu, dia berharap model serupa dapat diterapkan di Kebumen.

"Jika penyelenggaraan di Kebumen berhasil, kami berencana menggelar OVOS untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah," kata Wahyu Yoga Pratama.

Pengumpulan materi dari peserta OVOS 2023 digelar para kurun waktu 28 Januari hingga 21 Februari 2023. Pada 22-28 Februari akan dilakukan penjurian dan pengumuman finalis akan dilaksanakan pada 2 Maret. Sementara untuk pengumuman pemenang dilakukan pada 11 Maret.

"Setiap peserta akan diberikan sertifikat, dan pemenang akan menerima dana pembinaan dan pendampingan," Wahyu Yoga Pratama mengakhiri.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.