Sukses

Perpustakaan Keren Resmi Berdiri di Labuan Bajo, Bakal Jadi Destinasi Wisata

Gedung perpustakaan umum daerah Kabupaten Manggarai Barat akhirnya resmi berdiri, Rabu (15/2/2023).

Liputan6.com, Manggarai Barat - Gedung perpustakaan umum daerah Kabupaten Manggarai Barat akhirnya resmi berdiri, Rabu (15/2/2023). Hadir dalam peresmian tersebut Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, selain juga anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira.

Gedung tiga lantai tersebut dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah tahun 2022 sebesar Rp10 miliar. Gedung perpustakaan ini dibangun di Labuan Bajo, yang merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019.

Bupati Edistasius Endi berterima kasih atas dibangunnya gedung perpustakaan di wilayahnya itu. Edistasius Endi berharap gedung perpustakaan yang baru diresmikan itu bisa menjadi salah satu destinasi wisata di daerahnya.

"Yang semula orang datang berwisata untuk menyelam dan melihat komodo, akan kita promosikan juga datang dan berlama-lama di perpustakaan ini," katanya.

Pascapandemi, diakui banyak peradaban yang berubah. Setelah Presiden Jokowi menetapkan Labuan Bajo sebagai kawasan wisata premium, ia berharap seluruh masyarakatnya harus menjadi subjek di tengah kemajuan sektor pariwisata. Maka tugas yang berat adalah bagaimana pemerintah menaikkan SDM di wilayah ini.

"Untuk mewujudkannya ada beberapa langkah, melalui pendidikan formal, informal, termasuk penyiapan fasilitas perpustakaan yang memadai," kata Endi.

Syarif Bando menyebut, diresmikannya perpustakaan daerah di Manggarai Barat merupakan upaya bersama mengimplementasikan program yang digagas pemerintah saat ini. Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat harus memahami betapa besar potensi yang dimiliki daerahnya.

"Harus ada aksesnya, tidak ada cara lain untuk mengetahui potensi Manggarai Barat kecuali kita yang tuliskan. Orang harus betul-betul mengerti bahwa sumber daya alam Manggarai Barat bisa memberikan kehidupan melampaui kesejahteraan," ungkap Syarif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transformasi Perpustakaan

Sementara itu, legislator Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menyebut Perpusnas merupakan mitra komisinya yang gigih dalam memperjuangkan literasi masyarakat Indonesia. Menurutnya, literasi akan membuka pikiran dan membuat seseorang tahu lebih banyak hal.

"Bila diibaratkan sebuah komputer, negara yang maju itu pendidikannya adalah hardware-nya. Nah, software-nya tuh di literasi. Sebenarnya software daripada sistem pendidikan itu ada di literasi," tegasnya.

Literasi bukan hanya berkutat pada urusan membaca dan menulis. Di luar dari kemampuan tersebut, gerakan literasi harus menyediakan akses terhadap bahan bacaan yang semakin luas.

Upaya peningkatan literasi yang dijalankan Perpusnas, dikonkritkan dalam program nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diawali di 2020.

TPBIS merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi, dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia.

"Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sudah berjalan di Kabupaten Manggarai Barat dan sekarang sudah masuk ke perpustakaan desa," imbuh Pustakawan Utama Deni Kurniadi.

Ke depan, dia berharap pemerintah daerah bisa secara mandiri melaksanakan program TPBIS melalui APBD, tidak hanya dengan bantuan APBN.

 

Kabupaten Manggarai Barat sendiri dikenal sebagai wilayah yang memiliki banyak jenis pohon bambu. Bupati Endi mengaku terobsesi menjadikan Manggarai Barat tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah di mata tapi juga sebagai pusat bambu provinsi. Di provinsi NTT saat ini terdapat 20 jenis bambu.

"Kami sedang berusaha ‘menanamkan’ bambu di benak pikir anak-anak. Bahkan, gedung perpustakaan daerah ini bahkan dikelilingi pohon bambu. Di sinilah manusia belajar agar bisa mengikuti perkembangan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.