Sukses

Heboh Bocah Perempuan Pingsan di Sekolah, Diduga Dikeroyok 4 Teman Laki-lakinya

Hal itu terungkap saat dirinya mendapat kabar anaknya pingsan di sekolah.

Liputan6.com, Sukabumi - Pelajar perempuan di salah satu SD Kabupaten Sukabumi, RW (12) diduga mengalami pengeroyokan oleh empat teman laki-laki sekelasnya.

Sang ibunda, AZ (35) menceritakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (3/2/2023) lalu, berawal saat anaknya diminta untuk meminjamkan penghapus oleh temannya, karena sedang dipakai, RW tidak memberikan penghapus tersebut. Dari sanalah pengeroyokan itu terjadi.

"Awalnya pinjem pengahapus anak tersebut ke anak saya, nah udah gitu ga dikasih soalnya lagi dipake. Udah gitu anak itu berempat kumpul dan ngomongin apa, digebukin anak berempat itu nyampe beberapa kali," ungkap AZ.

Anak perempuan itu mendapat perlakuan kekerasan pukulan pada bagian kepala dengan tangan, kemudian dipukul menggunakan buku paket sekolah. Bahkan kepala RW didorong ke tembok oleh temannya.

"Dipukulinnya kepala pake tangan, dipukul pake buku paket sekolah, di jedotin ke tembok, dipukul pake gagang sapu. Sempet ngelawan juga cuma anak cewe ngelawan anak cowok berempat kan gak bakal ngaruh," tutur AZ.

AZ mengatakan, sebelumnya dia tidak mengetahui jika anaknya mendapat kekerasan di sekolah. Hal itu terungkap saat dirinya mendapat kabar anaknya pingsan di sekolah, barulah temannya yang lain mengungkap jika RW mengalami pengeroyokan.

Lanjut dia, hingga kini belum ada itikad baik dari orang tua anak yang telah mengeroyok putrinya tersebut. Bahkan kronologi anaknya mendapat kekerasan tersebut, diungkap oleh temannya saat mengantar putrinya yang sudah pucat ke rumah.

"Digebukin dari jam 08.30 WIB sampai mau istirahat jam 10-an. Digebukin gantian gitu, nangis beberapa kali. Digebukin nangis lagi, digebukin nangis lagi," ungkapnya

"Sampai sekarang nggak ada itikad baik orang tua pelaku ataupun dari guru sama pihak sekolah. Hari Kamis itu kan pulang ke rumah, dia udah lemas sakit mual pucat. Cuma saya belum tahu kalau digebukin sama temannya, dikira sakit biasa. Temennya ngasih tau kejadian Kamis kemarin dipukulin sama empat anak. Parahnya wali kelasnya juga gak tahu kalo dipukulin," sambung dia.

 

Alami Trauma Psikis

 

Akibat insiden tersebut, RW alami luka bengkak hingga berdarah di bagian tangan, anak perempuan itu juga merasakan sesak di dada kanan dan pusing diikuti demam. Bahkan, anak itu sempat enggan ditemui banyak orang.

Dia pun telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, karena merasa tidak mendapat niatan baik dari keluarga pelaku maupun pihak sekolah.

"Sampai gak mau ketemu banyak orang, psikisnya mungkin ya. Pas ada pihak polisi baru mau ngomong. Sudah laporan malam ke polisi jam 7 soalnya ga ada pihak keluarga pelaku yang datang sama dari sekolah. Sempat dirawat dulu di puskesmas," jelas dia.

AZ berujar, masih menunggu hasil visum anaknya, namun hasil rontgen sementara dia mendapat kabar dari pihak rumah sakit jika anaknya alami tulang rusuk sebelah kanan yang bergeser.

"Pihak keluarga ingin ada efek jera biar ga ada korban lain, karena ini bukan sekali dua kali, terus ga ada edukasi dari sekolahan ataupun dari orang tuanya kepada anak-anak yang memukuli," pungkasnya.

Sementara, Kapolsek Jampang AKP Usep Nurdin membenarkan adanya insiden tersebut, dia pun mengarahkan pihak keluarga untuk membuat laporan dan visum.

"Malam tadi sudah datang ke polsek, lalu kita arahkan untuk membuat visum. Setelah itu, diarahkan lagi untuk membuat LP, baru kita lakukan penyelidikan," singkatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.