Sukses

Kisah Angker Terowongan Paledang Bogor, Tragedi di Atap Kereta Api

Kisah terowongan angker ini terjadi usai tragedi mengenaskan pada 2000 silam.

Liputan6.com, Yogyakarta - Terowongan Paledang Bogor menjadi salah satu lokasi yang cukup angker. Dalam terowongan itu, sering kali terdengar tangisan dan suara kaki berjalan.

Kisah terowongan angker ini terjadi usai tragedi mengenaskan pada 2000 silam. Sebuah peristiwa kecelakaan tragis pernah terjadi di lokasi ini.

Pada 12 Januari 2000, keadaan Stasiun Bogor sangat ramai. Banyak penumpang yang akan melakukan perjalanan ke Sukabumi, beberapa di antaranya adalah para pelajar.

Para pelajar ini memaksa naik ke atap kereta api. Sebelumnya, petugas sudah memperingatkan mereka bahwa kereta api akan melewati terowongan yang sempit.

Terowongan ini hanyalah sebuah jalur sempit yang dibangun oleh kolonial. Pembangunan terowongannya pun dikerjakan oleh rakyat secara paksa pada masa pemerintahan kolonial.

Namun, para pelajar tersebut tak mengindahkan peringatan tersebut dan tetap naik ke atas atap. Saat kereta api melewati terowongan, kejadian nahas pun tak terhindarkan.

Pelajar berjumlah 20 orang ini terjebak di atap kereta api dan tak dapat menghindar saat kereta api melintasi terowongan. Saking sempitnya, jarak antara atap kereta api dan terowongan tak cukup untuk ukuran badan manusia, meskipun dalam posisi menunduk dan terbaring.

Tragedi tak terhindarkan. Para pelajar ini menghantam terowongan dan terpental. Warga di sekitar lokasi yang mendengar dentuman sangat keras pun langsung menuju ke sumber suara.

Betapa terkejutnya mereka ketika melihat 20 pelajar yang tadinya duduk di atas kereta api, kini ditemukan jasadnya yang sudah sangat mengenaskan. Mereka menyaksikan potongan tubuh yang tercecer di sekitar lokasi.

Peristiwa ini menjadi catatan tragis perkeretaapian Indonesia. Setelah kejadian tragis di Terowongan Paledang Bogor ini, beberapa warga sering kali mengalami kejadian mistis.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.