Liputan6.com, Cianjur - Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi menjadi wilayah yang paling terdampak, akibat gempa berkekuatan magnitudo 5.6 di Kabupaten Cianjur, Senin 21 November 2022.
Ratusan rumah alami kerusakan. Bahkan delapan diantaranya rusak berat. Sebanyak 132 KK mengungsi di tujuh titik pengungsian di Kampung Gedurhayu Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga
Nani (32), seorang ibu menceritakan kondisi saat gempa terjadi, ia mengungkap sempat terjatuh menggendong anaknya saat hendak keluar rumah menyelamatkan diri.
Advertisement
"Panik lah saat kejadian itu saya ngambil anak saya gendong, terus saya lari ke luar jatuh lagi sampai sakit, anak terus nangis," ungkap Nani, sambil memangku anaknya yang sesekali merengek inginkan susu.
Nani mengungkap, kepanikan yang dirasakannya bertambah saat itu ketika melihat rumah tetangganya yang ambruk. Ditambah lagi suara takbir yang berkumandang, dan suara anak-anak menangis.
Lanjut dia berujar, alasan lebih memilih tinggal di pengungsian karena masih merasa khawatir akan kemungkinan terjadinya gempa susulan.
"Takut, sama yang lain keluar juga. Apalagi liat tetangga yang rumahnya roboh itu. Ada takutnya juga. Harapannya minta bantuan aja seperti selimut, makanan, obat-obatan. Dua malam di sini, ya kedinginan," ungkapnya.
Ungkapan serupa juga disampaikan pengungsi lain, Nora Novianti (32). Dampak gempa yang dialaminya sebabkan rumahnya roboh.
"Gak bisa ditempatin, 6 tahun tinggal disini. Yang rusak tembok-tembok pada ambruk dapur dalemnya pada retak," ungkap Nora dengan suara lirih, mengingat bencana itu membuat rumahnya nyaris ambruk.
Ia pun berharap mendapat bantuan secepatnya agar segera bisa membangun kembali tempat tinggalnya itu. Bersama keluarga, sanak saudara, dan warga lainnya, lanjut dia, masih merasa sedih dan takut akan terjadinya guncangan susulan.
"Jadi udah gak bisa layak tempat, harapannya ada bantuan secepatnya. Bantuan semacam bahan bangunan gitu. sedih, takut, tinggal di tenda sama keluarga, saudara, sama teman, tetangga, semua disini. Takut ada gempa susulan. Ya dingin mah dingin harus gimana lagi gak ada tempat lagi," pungkasnya.
Data terakhir dihimpun oleh BPBD Kabupaten Sukabumi, sedikitnya 891 bangunan berupa rumah, sekolah, dan sarana ibadah mengalami kerusakan. Tersebar di 22 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
(Fira Alfi Syahrin)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.