Sukses

Paracetamol dan Ibuprofen Masuk Golongan Antipiretik, Berikut Penanganan Demam pada Anak

Dalam hal penanganan demam pada anak, tatalaksana yang paling sering adalah pemberian antipiretik seperti paracetamol atau ibuprofen.

Liputan6.com, Bandung - Demam merupakan sebuah proses alamiah sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap patogen. Namun, suhu yang terlalu tinggi sering menimbulkan kekhawatiran orangtua.

Dalam hal penanganan demam pada anak, tatalaksana yang paling sering adalah pemberian antipiretik seperti paracetamol atau ibuprofen.

Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), obat antipiretik boleh diberikan pada suhu tubuh anak >39°C. Pedoman IDAI tersebut serupa dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan obat parasetamol diindikasikan apabila suhu tubuh anak >39 °C.

Melansir laman resmi IDAI, demam pada anak merupakan alasan konsultasi tersering ke dokter anak dan dokter umum, sekitar 30% dari seluruh total kunjungan. Demam sendiri merupakan reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman.

Walaupun banyak orangtua memberikan obat penurun panas, perlu ditekankan bahwa tujuan utama obat tersebut adalah membuat anak merasa nyaman, bukan mempertahankan suhu yang normal.

Obat penurun panas harus disimpan di tempat yang aman dan tidak terjangkau oleh anak-anak. Selain itu, pemberian obat penurun panas harus diberikan berdasarkan berat badan anak dan diperlukan sendok obat yang khusus, yang bisa didapatkan dari apotek saat membeli obat tersebut.

Penggunaan obat penurun panas bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan membuat anak merasa lebih nyaman, tetapi tidak efektif untuk mencegah kejang demam. Paracetamol merupakan pilihan lini pertama untuk menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.

Untuk diketahui, kombinasi dua antipiretik, paracetamol dan ibuprofen secara selang seling setiap 4 jam tidak terbukti secara ilmiah memiliki efek antipiretik/analgetik yang lebih kuat dibanding penggunaan satu macam antipiretik.

Adapun indikasi utama pemberian obat penurun panas adalah membuat anak merasa nyaman dan mengurangi kecemasan orang tua, bukan menurunkan suhu tubuh.

Pemberian obat penurun panas diindikasikan untuk anak demam dengan suhu 38°C (pengukuran dari lipat ketiak). Dengan menurunkan suhu tubuh, maka aktivitas dan kesiagaan anak membaik, serta perbaikan suasana hati (mood) dan nafsu makan juga semakin membaik.

Beberapa tahun terakhir, penggunaan dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen sering digunakan untuk mengobati demam pada anak di rumah sakit dan di rumah. Praktik seperti ini tidak dianjurkan karena sering terjadi kesalahan dosis obat, interval pemberian salah, dan intoksikasi obat karena berlebihan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Lain Menurunkan Demam Anak

Mengutip laman Yankes Kemenkes, penanganan pada peningatan suhu tubuh bisa dilakukan dengan farmakologis, non farmakologis, ataupun gabungan farmakologis dan non farmakologis.

Terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan menggunakan terapi fisik yaitu dengan memberi tindakan atau perlakuan tertentu secara mandiri. Tindakan paling sederhana dengan mengusahakan anak istirahat, memberi minum, memberi aliran udara yang baik, membuka pakaian atau selimut, dan pemberian kompres hangat.

Kompres tidak dianjurkan sebagai terapi utama karena hanya menurunkan panas melalui evaporasi dari permukaan tubuh, tetapi tidak memberi efek pada pusat termoregulasi. Kompres alkohol, kompres dingin dan membuka pakaian tidak direkomendasikan karena ada beberapa kasus penyerapan sistemik alkohol.

Sementara, kompres dingin dapat meningkatkan pusat pengatur suhu hipotalamus dan mengakibatkan vasokonstriksi, yang pada akhirnya akan meningkatkan suhu tubuh.

Terapi fisik lain dapat berupa tirah baring karena aktivitas tinggi dapat meningkatkan suhu tubuh anak dengan atau tanpa demam. Memaksakan anak demam untuk tirah baring terbukti kurang efektif, menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu secara psikologis.

Suatu penelitian mendapatkan bahwa tirah baring tidak menurunkan suhu secara signifikan. Penggunaan farmakologis yang sering digunakan adalah antipiretik seperti paracetamol, ibuprofen, ataupun aspirin. Penggunaan antipiretik sesuai dosis yang direkomendasikan ditambah dengan kompres hangat sudah terbukti lebih efektif untuk menurunkan demam pada anak terutama di 30 menit pertama.

Perlu diingat, bila anak demam, berikan terapi nonfarmakologis bila suhu <38°. Bawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat bila suhu di atas 38°, untuk mendapatkan dosis obat yang tepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.