Sukses

4 Kuliner Ekstrem Khas Pantai Gunungkidul, Salah Satunya Bulu Babi

Liputan6.com, Yogyakarta - Pantai Gunungkidul menyimpan keragaman aneka hayati yang luar biasa. Di dalam laut tumbuh beraneka macam hasil laut mulai dari berbagai macam jenis ikan, hingga berbagai hewan lainnya.

Aneka hasil laut yang melimpah biasa diolah oleh masyarakat sekitar menjadi kuliner yang lezat. Tak hanya olahan berbagai macam jenis ikan, di Yogyakarta juga memiliki sederet olahan hewan-hewan ekstrem.

Dikutip dari berbagai sumber berikut sederet kuliner ekstrem Pantai Gunungkidul, Yogyakarta.

1. Undur-undur

Kuliner ekstrem undur-undur goreng hampir dapat ditemukan di sepanjang pantai di Yogyakarta, dari Pantai Glagah hingga Pantai Parangendog. Banyak sekali penjual olahan seafood tepi pantai menjajakan makanan ekstrem yang satu ini.

Cara pengolahan kuliner ini cukup sederhana, undur-undur laut yang telah dibumbui, lalu digoreng sehingga berwarna kemerahan. Biasanya kuliner ekstrem ini dijajakan sekitar Rp5.000 per porsinya.

Selain digoreng biasa, undur-undur laut ini ada yang dijadikan peyek undur, sate undur laut, bakwan undur undur, atau hanya digoreng sebagai cemilan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jingking

2. Jingking

Jingking termasuk salah satu jenis kepiting, yakni kepiting hantu. Biasanya jingking diolah oleh masyarakat pesisir pantai menjadi rempek atau peyek jingking.

Ukuran jingking sangatlah kecil, sehingga cocok menggantikan posisi kacang tanah yang biasanya digunakan untuk membuat peyek. Jingking liar dapat dipanen saat musim kemarau tiba.

Peyek jingking diberi harga murah oleh semua pedagang, mulai dari Rp3.000 hingga Rp10.000 per plastik. Rasanya yang gurih dan memiliki aroma laut, membuat jingking cocok dimakan sambil menikmati suasana pesisir pantai.

3. Landak Laut

Landak laut atau yang disebut bulu babi cukup banyak dijumpai di pesisi Pantai Ngobaran, Gunungkidul, Yogyakarta. Masyarakat sekitar biasanya memburu bulu babi untuk diolah menjadi kuliner laut yang lezat.

Agar dapat diolah, duri beracun bulu babi haruslah di buang terlebih dahulu. Kamudian barulah landak laut dapat dipecah dan diambil dagingnnya.

Daging landak laut biasanya cukup dibumbui dengan cabai dan garam, karena daging landak laut ini sudah cukup kenyal dan gurih meskipun tak dibumbui seperti ikan pada umumnya. Sayangnya kuliner ekstrem yang satu ini cukup sulit untuk dijumpai.

Namun para wisatawan yang ingin mencoba kuliner ini saat mengunjungi Pantai Ngobaran, dapat bertanya dengan pemilik warung makan di pantai ini. Apabila beruntung wisatawan dapat mencicipi kuliner ektrem yang satu ini.

 

3 dari 3 halaman

Ubur-Ubur

4. Ubur-ubur

Setelah landak laut, ubur-ubur menjadi olahan kuliner ekstrem selanjutnya. Olahan hewan menyengat ini dapat dijumpai saat wisatawan mengunjungi Pantai Ngobaran.

Konon, hanya dipantai ini ubur-ubur dapat diolah menjadi kuliner yang digemari wisatawan. Biasanya ubur-ubur akan diolah dengan bumbu asam manis atau pun digoreng kering.

Namun karena ubur-ubur merupakan hewan yang ada saat waktu-waktu tertentu seperti bulan Juni hingga Agustus, kuliner ubur-ubur cukup langka. Satu porsi kuliner olahan ubu-ubur biasanya dibanderol Rp 140.000 per porsi.

Karena tak semua jenis ubur-ubur yang singgah dipantai ini aman untuk dikonsumsi, para wisatawan dapat menabyakan terlebih dahulu jenis ubur-ubur apa yang diolah oleh pemilik restoran. Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diharapkan.

 

Penulis: Tifani

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.