Sukses

Minyak Goreng Kemasan Tersedia Usai Pencabutan HET, Warga: Ini Drama Tiada Akhir

Setelah pemerintah pusat mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan, kini di sejumlah minimarket di Kota Gorontalo, minyak goreng tersebut tak lagi sulit didapatkan.

Liputan6.com, Gorontalo - Setelah pemerintah pusat mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan, kini di sejumlah minimarket di Kota Gorontalo, minyak goreng tersebut tak lagi sulit didapatkan.

Pantauan Liputan6.com, seperti tidak terjadi apa-apa, seketika minyak goreng sudah bisa ditemukan langsung di rak katalog supermarket. Berbeda dengan sebelumnya yang terlihat kosong dan sulit didapatkan.

Tidak hanya stok yang tersedia, para pembeli pun tidak perlu antre saat membeli. Meski begitu, harga minyak goreng kemasan kini dirasa cukup mahal, yakni di atas Rp40 ribu.

"Jadi minyak goreng harganya tergantung merek. Intinya harganya berada di kisaran Rp40 ribu ke atas," kata salah satu karyawan minimarket yang tidak mau menyebutkan namanya.

Dirinya mengaku, semenjak pemerintah mencabut HET minyak goreng,  pihak distributor mulai mengantarkan stok dalam jumlah yang banyak.

"Bisanya mereka mengantarkan minyak goreng hanya sekitar 6 dus sekali dan waktunya tidak menentu. Tetapi saat ini yang mereka mengantarkan bisa sampai 12 dus," katanya.

Selain itu, meskipun harganya mahal, antusias warga untuk membeli minyak goreng kemasan sangatlah banyak. Setiap hari, yang habis terjual bisa sampai seratus sak.

"Meskipun harganya naik, banyak juga pembeli. Setiap sak berisi 2 liter minyak goreng," ungkapnya.

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanggapan Pelaku Usaha

Sementara salah satu warga Kota Gorontalo Ratna mengaku, jika mereka tetap memilih minyak goreng kemasan, karena kualitasnya. Sebab, menurut dia, minyak goreng curah tidak baik digunakan.

"Saya pembuat kue, pengalaman saya jika gunakan minyak goreng curah, pasti kue cepat basi dan rasanya tidak enak," kat Ratna

"Jadi meskipun mahal kami beli yang kemasan saja. Daripada jualan kami tidak ada yang suka," tuturnya.

Menurutnya, jika kebijakan pemerintah mencabut HET minyak goreng kemasan sama saja, tetap menyusahkan. Meskipun mudah didapatkan, akan tetapi, harganya mahal.

"Bagi kami tidak ada gunanya, polemik minyak goreng hanya merupakan drama yang tidak berakhir dengan baik," ia menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.