Sukses

Reaksi Ridwan Kamil Pertama Kali Makan Satai di Madura

Ditemani Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin, Ridwan Kamil menyebut itu adalah kali pertama dia menyantap satai Madura langsung di Madura.

Liputan6.com, Bangkalan - Usai ziarah di pusara ulama KH Mohammad Kholil, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung menjajal satai Madura di salah satu warung di sekitar wisata religi yang terletak di Desa Martajesah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu.

Ditemani Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin, Ridwan Kamil menyebut itu adalah kali pertama dia menyantap satai Madura langsung di Madura.

"Catat ya, ini pertama kali makan satai di Madura," katanya, Kamis (20/1/2022).

Bagi mantan Wali Kota Bandung itu, satai di Madura berbeda dengan satai Madura yang pernah ia makan di Bandung.

Potongan daging satai di Madura, katanya, berukuran lebih jumbo. Selebihnya, dari bumbu kacang kecap hingga bentuk lontong nyaris tak ada beda.

"Satai Madura yang di Bandung versi ekonomis, lebih kecil dagingnya, di sini potongannya lebih besar dan enak," dia mengungkapkan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Benahi Wisata Religi Jawa Barat

Usai menyambangi kompleks makam Syaikhona Kholil Bangkalan, Ridwan Kamil mengatakan tengah membenahi fasilitas wisata religi yang ada di Jawa Barat agar peziarah nyaman dan UMKM-nya tertata.

"Wisata religi ini nilai ekonominya tinggi. Saya misalnya datang ke sini belanja. Lihat di sini UMKM hidup karena banyaknya peziarah yang datang," tutur dia.

Menurut data, pengelola pasarean Martajesah, peziarah asal Jawa Barat cukup banyak mengunjungi makam Kiai Kholil, terlebih pada Bulan Maulid Nabi.

Menurut Ridwan Kamil, hal itu tak lepas dari sejarah karena Kiai Kholil pernah berguru pada Syaikh Nawawi Banten semasa sekolah di Kota Makkah.

"Saya dengar Kiai Kholil diusulkan dapat gelar pahlawan, saya mendukung sekali karena beliau punya peran besar dalam berdiri NU. Ulama harus mendapat penghormatan sesuai maqomnya," dia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.